Pekalongan (ANTARA) - Lahan budidaya perikanan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, semula seluas 800 hektare kini menyusut 500 hektare menjadi 300 hektare seiring dengan adanya perubahan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa lahan seluas 500 hektare tersebut akan dialihfungsikan menjadi lahan konservasi.

"Jadi untuk lahan budidaya di bagian barat tanggul, dialihfungsikan menjadi lahan konservasi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi dampak banjir rob," katanya.

Menurut dia, pengalihfungsian lahan dilakukan oleh pemkot dengan melihat kepentingan yang lebih besar yaitu mendukung upaya untuk membebaskan beberapa wilayah yang rawan banjir dan rob.

"Ini kondisi yang harus diputuskan karena masyarakat sudah bertahun-tahun menderita akibat dilanda banjir rob," katanya.

Kendati demikian, kata dia, pemkot memastikan bahwa pengurangan lahan budidaya perikanan tidak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan ikan sebagai bagian dari program "Gemar Makan Ikan" di daerah ini karena pasokannya sudah dipenuhi dari daerah sendiri maupun daerah lain.

"Jika suplai ikan untuk kebutuhan masyarakat ada beberapa sumber lain yang bisa diandalkan. Untuk beberapa tambak di bagian timur tanggul masih tetap kami genjot agar dapat meningkatkan produksi," katanya.

Ia mengatakan masyarakat atau petani tambak masih bisa memanfaatkan lahan tambak yang masih ada meski beberapa lahan akan dialihfungsikan menjadi lahan konservasi.

"Kami akan mencoba mensinergikan dan mendorong petambak yang ada di wilayah konservasi untuk memanfaatkan sistem tersebut sehingga mereka tetap dapat menjalankan kegiatan budidaya tanpa harus membuat tambak yang besar," katanya.
Baca juga: Pekalongan fungsikan portal technopark perikanan
Baca juga: Pekalongan optimistis kawasan minapolitan mampu kembalikan kejayaan perikanan
Baca juga: PAD sektor perikanan Kota Pekalongan ditargetkan Rp6 miliar


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024