Semarang (ANTARA) - Permintaan hunian kelas menengah ke atas makin diminati, dilihat dari hasil sejumlah property expo yang dilakukan DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah di Semarang.

"Daya serap masyarakat untuk hunian kelas menengah ke atas makin meningkat. Hasil review dari pameran-pameran sebelumnya, terus naik (nilai yang dibukukan,red.)," kata Ketua Panitia Property Expo Semarang Dibya K. Hidayat pada pembukaan Property Expo Semarang 6 di Semarang, Rabu.

Property Expo Semarang 6 berlangsung mulai 4 hingga 15 September 2019 di Paragon Mal Semarang dan diikuti 11 developer dan satu pemangku kepentingan (perlengkapan interior).

"Hasil Property Expo Semarang 5 hasilnya Rp35 miliar, ya pada pameran kali ini harapannya bisa di atasnya ya Rp45 miliar. Harapannya makin hari, pasar makin pulih," katanya.

Dibyo mengakui bahwa penjualan hunian menengah ke atas sempat lesu karena terbitnya program pelonggaran loan to value (LTV) dari pemerintah.

"Akibat LTV, market property terus drop atau lesu sampai sekarang belum bisa dikatakan pulih. Namun, dengan perbankan yang memberikan kredit pemilikan rumah dengan waktu yang lebih panjang serta bunga yang menarik menjadikan berangsur membaik (daya serap hunian menengah ke atas, red.)," katanya.

General Manager Citra Grand Semarang Yuliarso Christiono menilai peluang bagi developer masih tinggi dengan jika menyasar pada end user.

"Kalau di tempat kami, perbandingan antara pemilikan langsung end user dengan investor secara kumulatif pada dua tahun terakhir yang terjadi sangat berbeda, hampir 70-80 persen adalah pembeli end user," katanya 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024