Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono mengatakan pemerintah perlu terus meningkatkan kualitas dan kinerja guru sebagai kunci keberhasilan pendidikan nasional.

"Kualitas dan kinerja guru adalah masalah klasik. Guru adalah kunci keberhasilan pendidikan nasional," kata Nanang Martono di Purwokerto, Sabtu.

Nanang yang juga dosen sosiologi pendidikan Unsoed tersebut mengatakan bahwa kualitas guru dapat ditingkatkan dengan mewajibkan mereka mengambil pendidikan S-1 atau S-2. Selain itu, pemerintah harus lebih jeli mencari solusi untuk meningkatkan kinerja guru.

Misalnya, pelatihan-pelatihan guru yang bukan hanya formalitas, melainkan output pelatihan harus jelas dan terukur, bukan sekadar pelatihan lalu peserta pelatihan pulang membawa segudang ilmu. Ketika kembali ke sekolah, ilmu yang diperoleh selama pelatihan akhirnya hanya membeku di kepala.

Baca juga: Program peningkatan kualitas guru di Kudus menarik

Menurut dia, sangat penting melakukan pemutakhiran pengetahuan guru.

"Rotasi guru bisa menjadi salah satu mekanisme untuk meningkatkan kualitas kinerja guru," katanya.

Menurut dia, masalah kesejahteraan bukan alasan utama yang memengaruhi kinerja guru.

"Apakah sekarang ketika pemerintah memberikan tambahan penghasilan guru melalui sertifikasi, kinerja guru kemudian meningkat?" 

Menurut Nanang Martono, yang dikhawatirkan sertifikasi tidak signifikan meningkatkan kinerja guru. Artinya, kesejahteraan bukan alasan utama yang menyebabkan kinerja guru masih harus terus ditingkatkan.

Baca juga: Pemkab Kudus dorong peningkatan kualitas guru

Sementara itu, Nanang Martono juga mengingatkan mengenai pentingnya terus mengoptimalkan kualitas pendidikan dasar dan menengah.

Menurut dia, masalah kualitas pendidikan merupakan sebuah persoalan yang sangat pelik terutama di era globalisasi seperti sekarang ini.

"Output pendidikan nasional harus 'diadu' dengan output pendidikan di negara maju. Ini sebenarnya tidak menguntungkan karena negara sedang berkembang tentu memiliki karakter serta kemampuan yang berbeda dengan negara maju," katanya.

Untuk itu, para pemangku kepentingan diharapkan tidak hanya fokus mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan, tetapi juga harus fokus mencari akar masalah mengenai berbagai hal.

"Yang terpenting adalah mencari akar masalah. Kualitas pendidikan kita masih ada yang harus ditingkatkan maka fokus di situ mencari apa akar masalahnya," katanya.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024