Batang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menargetkan dapat menghimpun dana sebesar Rp1,2 miliar pada bulan dana PMI tahun 2019 atau naik sekitar 4,45 persen dari tahun sebelumnya Rp1,17 miliar.
Ketua PMI Kabupaten Batang Achmat Taufik di Batang, Kamis mengatakan bahwa gerakan pengumpulan sumbangan bulan dana PMI selalu memberikan hasil positif karena adanya peran aktif dari segenap para pihak dan masyarakat.
"Kepercayaan masyarakat terhadap PMI sudah sangat luar biasa, hal itu terbukti bulan dana setiap tahunnya ada peningkatan. Oleh karena, sebagai tanggung jawab atas penggunaan keuanganya ada akuntan publik yang independen untuk memeriksa atau audit keuangan," katanya.
Ia mengatakan perolehan bulan dana PMI 2018 menempatkan Kabupaten Batang pada urutan 12 tingkat Jawa Tengah dan nomor empat di tingkat eks-Keresidenan Pekalongan.
Baca juga: Gaji Agustus Wali Kota Magelang disumbangkan untuk Bulan Dana PMI
"Tentunya, hal itu harus terus ditingkatkan, Saya tidak bosan meminta bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan bulan dana PMI 2019 selama tiga bulan mulai dari Agustus hingga Oktober 2019," katanya.
Menurut dia, hasil sumbangan bulan dana PMI, sepenuhnya dikembalikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin dan wajib untuk dilaksanakan maupun kegiatan khusus seperti peningkatkan kapasitas organisasi, penanganan bencana, pembinaan palang merah remaja (PMR) guru Sekolah, dan pembinaan relawan melalui penugasan kegiatan sosial kemanusiaan.
"Kita juga memiliki kegiatan khusus berupa pemberian bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 30 rumah, pengurangan risiko bencana melalui gerakan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) dan merintis desa siaga bencana di Bawang dan Gerlang Kecamatan Blado," katanya.
Wakil Bupati Batang Suyono mengapresiasikan kegiatan PMI dalam kegiatan sosialnya dan pertolongan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Bedah RTLH yang dilakukan oleh PMI merupakan ekspansi kegiatan sosial yang sangat membantu pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan," katanya.
Baca juga: Cegah penyakit, PMI Banjarnegara sosialisasikan pentingnya cuci tangan
Baca juga: PMI Boyolali targetkan Rp1,3 miliar dari galang dana
Ketua PMI Kabupaten Batang Achmat Taufik di Batang, Kamis mengatakan bahwa gerakan pengumpulan sumbangan bulan dana PMI selalu memberikan hasil positif karena adanya peran aktif dari segenap para pihak dan masyarakat.
"Kepercayaan masyarakat terhadap PMI sudah sangat luar biasa, hal itu terbukti bulan dana setiap tahunnya ada peningkatan. Oleh karena, sebagai tanggung jawab atas penggunaan keuanganya ada akuntan publik yang independen untuk memeriksa atau audit keuangan," katanya.
Ia mengatakan perolehan bulan dana PMI 2018 menempatkan Kabupaten Batang pada urutan 12 tingkat Jawa Tengah dan nomor empat di tingkat eks-Keresidenan Pekalongan.
Baca juga: Gaji Agustus Wali Kota Magelang disumbangkan untuk Bulan Dana PMI
"Tentunya, hal itu harus terus ditingkatkan, Saya tidak bosan meminta bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan bulan dana PMI 2019 selama tiga bulan mulai dari Agustus hingga Oktober 2019," katanya.
Menurut dia, hasil sumbangan bulan dana PMI, sepenuhnya dikembalikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin dan wajib untuk dilaksanakan maupun kegiatan khusus seperti peningkatkan kapasitas organisasi, penanganan bencana, pembinaan palang merah remaja (PMR) guru Sekolah, dan pembinaan relawan melalui penugasan kegiatan sosial kemanusiaan.
"Kita juga memiliki kegiatan khusus berupa pemberian bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 30 rumah, pengurangan risiko bencana melalui gerakan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) dan merintis desa siaga bencana di Bawang dan Gerlang Kecamatan Blado," katanya.
Wakil Bupati Batang Suyono mengapresiasikan kegiatan PMI dalam kegiatan sosialnya dan pertolongan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Bedah RTLH yang dilakukan oleh PMI merupakan ekspansi kegiatan sosial yang sangat membantu pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan," katanya.
Baca juga: Cegah penyakit, PMI Banjarnegara sosialisasikan pentingnya cuci tangan
Baca juga: PMI Boyolali targetkan Rp1,3 miliar dari galang dana