Temanggung (ANTARA) - Bendera Merah Putih ukuran raksasa yang dibentangkan di bawah Jembatan Kereta Api Sungai Progo untuk meneguhkan jiwa nasionalisme masyarakat Kabupaten Temanggung, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
"Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kabupaten Temanggung ada 'event' baru untuk meneguhkan jiwa nasionalisme, salah satunya kita membuat acara pembentangan bendera raksasa di jembatan ini," katanya di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan terima kasih pada Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Temanggung maupun Jawa Tengah atas dukungannya membuat acara itu.
"Kami berharap dengan acara ini masyarakat Temanggung akan selalu mengingat peristiwa tragedi di Sungai Progo ini, di mana dulu para pejuang dibantai oleh Belanda di sini. Kita sebagai warga Kabupaten Temanggung mendoakan semoga arwah para pejuang yang meninggal di Sungai Progo dan juga di seluruh Kabupaten Temanggung mendapat tempat sebaik-baiknya di sisi Tuhan YME," katanya.
Pembina FPTI Temanggung Ripto Susilo mengatakan kegiatan itu sudah direncanakan tahun lalu, tetapi waktunya tahun lalu mendesak saat komunikasi dengan panitia dan baru bisa dilakukan tahun ini.
"Pembentangan bendera Merah Putih berukuran 30x45 meter ini merupakan kecintaan masyarakat, terutama kawan-kawan dari FPTI Temanggung maupun Jateng terhadap Indonesia," katanya.
Ia menuturkan bendera berukuran besar tersebut dibentangkan di Jembatan Progo, karena Jembatan Progo ada sejarah yang menginspirasi bahwa bendera itu harus dibentangkan di tempat itu.
Ia menyampaikan bendera tersebut dibentangkan di bawah Jembatan KA Progo sampai 31 Agustus 2019.
Ia menuturkan untuk membentangkan bendera itu perlu latihan tiga kali guna menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya.
"Tidak ada kendala dalam latihan, hanya menyesuaikan antarpersonel saja," katanya.
Ketua FPTI Temanggung Suhendar mengatakan dalam latihan tidak ada masalah, justru dalam pelaksanaan hari ini ada sedikit kendala karena angin terlalu kencang.
Ia menuturkan bendera raksasa tersebut dibuat di Semarang dengan menelan biaya sekitar Rp23 juta.
"Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kabupaten Temanggung ada 'event' baru untuk meneguhkan jiwa nasionalisme, salah satunya kita membuat acara pembentangan bendera raksasa di jembatan ini," katanya di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan terima kasih pada Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Temanggung maupun Jawa Tengah atas dukungannya membuat acara itu.
"Kami berharap dengan acara ini masyarakat Temanggung akan selalu mengingat peristiwa tragedi di Sungai Progo ini, di mana dulu para pejuang dibantai oleh Belanda di sini. Kita sebagai warga Kabupaten Temanggung mendoakan semoga arwah para pejuang yang meninggal di Sungai Progo dan juga di seluruh Kabupaten Temanggung mendapat tempat sebaik-baiknya di sisi Tuhan YME," katanya.
Pembina FPTI Temanggung Ripto Susilo mengatakan kegiatan itu sudah direncanakan tahun lalu, tetapi waktunya tahun lalu mendesak saat komunikasi dengan panitia dan baru bisa dilakukan tahun ini.
"Pembentangan bendera Merah Putih berukuran 30x45 meter ini merupakan kecintaan masyarakat, terutama kawan-kawan dari FPTI Temanggung maupun Jateng terhadap Indonesia," katanya.
Ia menuturkan bendera berukuran besar tersebut dibentangkan di Jembatan Progo, karena Jembatan Progo ada sejarah yang menginspirasi bahwa bendera itu harus dibentangkan di tempat itu.
Ia menyampaikan bendera tersebut dibentangkan di bawah Jembatan KA Progo sampai 31 Agustus 2019.
Ia menuturkan untuk membentangkan bendera itu perlu latihan tiga kali guna menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya.
"Tidak ada kendala dalam latihan, hanya menyesuaikan antarpersonel saja," katanya.
Ketua FPTI Temanggung Suhendar mengatakan dalam latihan tidak ada masalah, justru dalam pelaksanaan hari ini ada sedikit kendala karena angin terlalu kencang.
Ia menuturkan bendera raksasa tersebut dibuat di Semarang dengan menelan biaya sekitar Rp23 juta.