Boyolali (ANTARA) - Jumlah anggota jamaah haji dari Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, yang meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 17 orang pada Senin.

Menurut data dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) anggota jamaah haji dari Embarkasi Surakarta yang terakhir meninggal dunia yakni Suprayis Isrondli Durjo (65), warga Gumantar, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Sub Bagian Penerangan, Humas, dan Protokol Embarkasi Surakarta Agus Widagdo di Asrama Haji Donohudan Boyolali mengatakan bahwa anggota jamaah haji dalam kelompok terbang 10 Embarkasi Surakarta itu meninggal dunia di Rumah Sakit Arab Saudi di Mekkah pada Sabtu (10/8) karena penyakit jantung.

"Jenazah jamaah haji asal Klaten itu sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Sharaya, Mekkah," katanya.

Baca juga: Indonesia perjuangkan kuota haji capai 250.000 orang

Dia menjelaskan pula bahwa dari seluruh anggota jamaah haji dari Embarkasi Surakarta ada satu yang meninggal dunia di asrama haji, satu meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Tanah Suci, dan 15 orang meninggal dunia di Tanah Suci.

Jamaah haji Indonesia, menurut dia, pada Senin sesudah wukuf di Arafah menuju ke Muzdalifah untuk mabit dan selanjutnya ke Mina untuk melempar jumrah.

Dia mengatakan jamaah haji asal Jawa Tengah yang masuk dalam kelompok terbang pertama akan kembali ke Tanah Air melalui bandara di Jeddah pada Sabtu (17/8).

"Jamaah haji kloter pertama asal Kabupaten Sukoharjo dijadwalkan terbang dari Jeddah menuju Tanah Air sekitar pukul 16.20 WIB," kata Agus.

Ia menambahkan jamaah dalam kelompok terbang pertama menurut jadwal tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Minggu (18/18) pukul 09.45 WIB.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Debarkasi Surakarta bersiap menyambut kedatangan jamaah haji kloter pertama di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo dijadwalkan menyambut kedatangan mereka di asrama haji.

Baca juga: Deddy Corbuzier banyak tolak tawaran umrah
Baca juga: Taj Yasin: Pertemuan dengan Habib Rizieq jangan dipolitisasi
Baca juga: Selamat jalan Mbah Maimoen...
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024