Banyumas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ingin mengembangkan potensi wisata Sungai Serayu seperti halnya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani.
"Kami sudah gagas cukup lama, kalau tidak salah sejak 2010, tapi belum berhasil," katanya di sela kegiatan studi komparasi Pemkab Banyumas bersama Komisi C dan Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas di Banjarmasin, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas akan mengadopsi pengembangan potensi wisata sungai yang dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Yang namanya sungai kan bukan milik pemerintah daerah, tapi di sini bisa (dikembangkan sebagai destinasi wisata). Mungkin dilihat dari regulasinya karena segala sesuatunya, regulasinya dulu yang dilihat," katanya.
Ia mengatakan jika regulasinya memenuhi syarat, kemungkinan pengembangan potensi wisata Sungai Serayu bisa dilaksanakan di Banyumas.
Baca juga: Wisata susur Sungai Klawing Purbalingga butuh promosi (VIDEO)
Dia mengakui sejauh ini upaya revitalisasi Sungai Serayu untuk kegiatan pariwisata masih kurang karena rencana pengembangan wisata "Serayu River Voyage" yang digagas sejak 2010 hingga sekarang belum terlaksana karena terkendala perizinan yang bukan kewenangan Pemkab Banyumas.
"Sebenarnya cukup potensial karena dilihat dari arus sungainya, kemudian pemandangan di sekitarnya, ini kan sangat menarik, ada rel (kereta api) di atas sungai, dan sebagainya. Di sini (Banjarmasin, red.) ada 36 destinasi wisata berbasis sungai dan sudah bisa berjalan, nah tentunya menarik untuk bisa kami laksanakan di Kabupaten Banyumas," katanya.
Menurut dia, kegiatan wisata yang potensial dikembangkan di Sungai Serayu berupa susur sungai.
Bahkan saat itu, kata dia, pernah ada investor yang berniat untuk mengoperasikan perahu wisata di Sungai Serayu pada malam hari namun terkendala perizinan.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat mengatakan pihaknya bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banyumas melaksanakan studi komparasi di Kota Banjarmasin untuk menambah wawasan terkait dengan pengembangan destinasi wisata berbasis sungai.
Baca juga: Susur sungai warnai perayaan "Syawalan" di Kudus
"Kami di Banyumas punya Sungai Serayu yang potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata. Kami ingin mendapatkan wawasan yang luas karena Kabupaten Banyumas cenderung menjadi kota pariwisata di samping pendidikan dan jasa," katanya saat diskusi bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin di Banjarmasin, Rabu (7/8) malam.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin Khuzaimi mengatakan Banjarmasin memiliki 102 sungai dengan panjang keseluruhan hampir mencapai 185 kilometer sehingga terkenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Menurut dia, di Banjarmasin terdapat lebih kurang 47 destinasi wisata, 36 titik di antaranya merupakan destinasi wisata berbasis sungai sehingga menjadi unggulan kota itu.
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu bukan berarti destinasi wisata nonsungai tidak dihidupkan.
"Hanya saja memang sebisa mungkin, wisata yang non berbasis sungai tersebut kita jangkau melewati sungai," katanya.
Ia mengatakan susur sungai menjadi andalan Disbudpar Kota Banjarmasin karena berdasarkan data, jumlah wisatawan susur sungai pada 2017 hampir mencapai 684.000 orang.
Sementara itu untuk pendapatan pajak dari sektor pariwisata, kata dia, pada tahun 2017 sebesar Rp65 miliar dan pada tahun 2018 naik menjadi Rp75 miliar.
"Artinya memang sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup signifikan di dalam pajak yang terkait dengan pariwisata," katanya.
Baca juga: Purbalingga Kembangkan Wisata Susur Sungai Klawing
"Kami sudah gagas cukup lama, kalau tidak salah sejak 2010, tapi belum berhasil," katanya di sela kegiatan studi komparasi Pemkab Banyumas bersama Komisi C dan Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas di Banjarmasin, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas akan mengadopsi pengembangan potensi wisata sungai yang dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Yang namanya sungai kan bukan milik pemerintah daerah, tapi di sini bisa (dikembangkan sebagai destinasi wisata). Mungkin dilihat dari regulasinya karena segala sesuatunya, regulasinya dulu yang dilihat," katanya.
Ia mengatakan jika regulasinya memenuhi syarat, kemungkinan pengembangan potensi wisata Sungai Serayu bisa dilaksanakan di Banyumas.
Baca juga: Wisata susur Sungai Klawing Purbalingga butuh promosi (VIDEO)
Dia mengakui sejauh ini upaya revitalisasi Sungai Serayu untuk kegiatan pariwisata masih kurang karena rencana pengembangan wisata "Serayu River Voyage" yang digagas sejak 2010 hingga sekarang belum terlaksana karena terkendala perizinan yang bukan kewenangan Pemkab Banyumas.
"Sebenarnya cukup potensial karena dilihat dari arus sungainya, kemudian pemandangan di sekitarnya, ini kan sangat menarik, ada rel (kereta api) di atas sungai, dan sebagainya. Di sini (Banjarmasin, red.) ada 36 destinasi wisata berbasis sungai dan sudah bisa berjalan, nah tentunya menarik untuk bisa kami laksanakan di Kabupaten Banyumas," katanya.
Menurut dia, kegiatan wisata yang potensial dikembangkan di Sungai Serayu berupa susur sungai.
Bahkan saat itu, kata dia, pernah ada investor yang berniat untuk mengoperasikan perahu wisata di Sungai Serayu pada malam hari namun terkendala perizinan.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat mengatakan pihaknya bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banyumas melaksanakan studi komparasi di Kota Banjarmasin untuk menambah wawasan terkait dengan pengembangan destinasi wisata berbasis sungai.
Baca juga: Susur sungai warnai perayaan "Syawalan" di Kudus
"Kami di Banyumas punya Sungai Serayu yang potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata. Kami ingin mendapatkan wawasan yang luas karena Kabupaten Banyumas cenderung menjadi kota pariwisata di samping pendidikan dan jasa," katanya saat diskusi bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin di Banjarmasin, Rabu (7/8) malam.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin Khuzaimi mengatakan Banjarmasin memiliki 102 sungai dengan panjang keseluruhan hampir mencapai 185 kilometer sehingga terkenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Menurut dia, di Banjarmasin terdapat lebih kurang 47 destinasi wisata, 36 titik di antaranya merupakan destinasi wisata berbasis sungai sehingga menjadi unggulan kota itu.
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu bukan berarti destinasi wisata nonsungai tidak dihidupkan.
"Hanya saja memang sebisa mungkin, wisata yang non berbasis sungai tersebut kita jangkau melewati sungai," katanya.
Ia mengatakan susur sungai menjadi andalan Disbudpar Kota Banjarmasin karena berdasarkan data, jumlah wisatawan susur sungai pada 2017 hampir mencapai 684.000 orang.
Sementara itu untuk pendapatan pajak dari sektor pariwisata, kata dia, pada tahun 2017 sebesar Rp65 miliar dan pada tahun 2018 naik menjadi Rp75 miliar.
"Artinya memang sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup signifikan di dalam pajak yang terkait dengan pariwisata," katanya.
Baca juga: Purbalingga Kembangkan Wisata Susur Sungai Klawing