Makassar (ANTARA) - Perusahaan transportasi daring Grab mengklaim telah berkontribusi sebesar Rp48,9 triliun bagi perekonomian di Indonesia dengan penyebaran operasi di 224 kota dari Sabang hingga Merauke.
"Ini berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada 2018," kata City Manager Grab Makassar Ahmad Hidayat disela-sela Safety Roadshow di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dia mengatakan sumbangsih terhadap perekonomian Indonesia itu bukan hanya dari layanan transportasi saja, tetapi juga layanan lainnya seperti bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood yang juga berkembang pesat di Indonesia.
"GrabFood ini beroperasi di 178 kota di Indonesia dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat pada tahun 2018," ujarnya.
Menurut Ahmad, dari hasil survei yang dilakukan pada 2018 juga menunjukkan bahwa ada peningkatan kesejahteraan dari para pengemudi Grab motor dan Grab mobil. Sebagai gambaran, pendapatan pengemudi Grab Bike yang sebelumnya rata-rata Rp1,9 juta per bulan naik menjadi Rp4 juta per bulan.
Sedang pengemudi Grab Car yang sebelumnya Rp4 juta per bulan menjadi Rp7 juta per bulan. Bahkan dari total pengemudi yang sebelumnya tidak berpenghasilan (pengangguran), setelah bergabung dengan Grab mendapatkan sumber penghasilan baru.
Grab juga menghidupkan bisnis mikro dengan bermitra para industri rumah tangga yang kini jumlahnya mencapai lebih dari 100 juta orang dalam memasarkan produknya.
Sementara dari luasan layanan, Grab kini tercatat memiliki jangkauan terluas di Asia Tenggara di 338 kota yang tersebar pada delapan negara dengan lebih dari 152 juta unduhan aplikasi.
Baca juga: Grab komitmen meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi
"Ini berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada 2018," kata City Manager Grab Makassar Ahmad Hidayat disela-sela Safety Roadshow di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dia mengatakan sumbangsih terhadap perekonomian Indonesia itu bukan hanya dari layanan transportasi saja, tetapi juga layanan lainnya seperti bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood yang juga berkembang pesat di Indonesia.
"GrabFood ini beroperasi di 178 kota di Indonesia dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat pada tahun 2018," ujarnya.
Menurut Ahmad, dari hasil survei yang dilakukan pada 2018 juga menunjukkan bahwa ada peningkatan kesejahteraan dari para pengemudi Grab motor dan Grab mobil. Sebagai gambaran, pendapatan pengemudi Grab Bike yang sebelumnya rata-rata Rp1,9 juta per bulan naik menjadi Rp4 juta per bulan.
Sedang pengemudi Grab Car yang sebelumnya Rp4 juta per bulan menjadi Rp7 juta per bulan. Bahkan dari total pengemudi yang sebelumnya tidak berpenghasilan (pengangguran), setelah bergabung dengan Grab mendapatkan sumber penghasilan baru.
Grab juga menghidupkan bisnis mikro dengan bermitra para industri rumah tangga yang kini jumlahnya mencapai lebih dari 100 juta orang dalam memasarkan produknya.
Sementara dari luasan layanan, Grab kini tercatat memiliki jangkauan terluas di Asia Tenggara di 338 kota yang tersebar pada delapan negara dengan lebih dari 152 juta unduhan aplikasi.
Baca juga: Grab komitmen meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi