Rembang (ANTARA) - PT Semen Gresik membantu pembangunan rumah tidak layak huni karena sepanjang tahun 2016 hingga 2019  tercatat sebanyak 47 rumah warga miskin yang tersebar di Kabupaten Rembang dan Blora, Jawa Tengah, menjadi sasaran progam rumah tidak layak huni (RTLH).

"PT Semen Gresik berkomitmen terus berkontribusi positif dalam berbagai sektor kehidupan. Program RTLH ini merupakan salah satu upaya kami ingin tumbuh dan berkembang bersama masyarakat," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana saat penyerahan bantuan pembangunan empat RTLH milik warga Desa Sarang Meduro, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jumat.

Hadir pada acara penyerahan rumah yang pembangunannya dibiayai PT Semen Gresik itu, Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekda Rembang Abdullah Zawawi dan jajaran, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta empat keluarga penerima progam RTLH tersebut.

Keempat keluarga yang mendapatkan bantuan pembangunan rumah, yakni pasangan suami istri Muhammad Nur Soleh - Siti Asmara; Mukminin - Sarmini; Bahrul Ulum - Siti Mahfudzah dan seorang duda tua bernama Marzuki.

Ia mengungkapkan jumlah rumah warga miskin yang dibantu pembangunannya akan terus bertambah karena saat ini masih ada 12 RTLH yang masih dalam proses pembangunan untuk warga kurang mampu dari enam desa di sekitar Semen Gresik Pabrik Rembang.

Anggaran minimal yang digelontorkan untuk membangun kembali setiap unit RTLH menjadi rumah yang layak huni berkisar Rp45 juta.

"Jika ditotal anggaran untuk pembangunan puluhan RTLH tersebut mencapai miliaran rupiah," ujarnya.

Baca juga: Semen Gresik tambah kapasitas produksi pabrik Rembang

Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekda Rembang Abdullah Zawawi mengapresiasi progam pembangunan RTLH dari PT Semen Gresik.

Progam tersebut, katanya, sejalan dengan kebijakan pemerintah, khususnya terkait percepatan pengentasan kemiskinan.

"Semen Gresik ini milik pemerintah. Kalau semakin eksis, maka progam CSR untuk berbagai sektor lebih banyak dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tandas Abdullah Zawawi yang mewakili Bupati Rembang Abdul Hafidz.

Secara simbolis, peresmian bantuan RTLH ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Gatot Mardiana didampingi Abdullah Zawawi di depan rumah pasangan suami istri Mukminin - Sarmini.

Kondisi rumah keluarga Mukmini dan tiga keluarga lainnya sebelumnya memprihatinkan karena lantai rumah mereka masih berupa tanah, sedangkan dinding rumah terbuat dari kayu dan bambu.

Saat hujan, kondisi keempat rumah tersebut cukup memprihatinkan karena bagian dalam rumah terendam genangan air hujan atau rob seiring mampetnya drainase lingkungan setempat.

Kondisi tempat tinggal keempat keluarga tersebut, kini sudah layak huni karena mendapatkan bantuan untuk dibuatkan rumah yang baru dengan bahan utama pembangunan RTLH menggunakan bata interlock yang merupakan material building produk turunan Semen Indonesia Grup.

Baca juga: Semen Gresik pun bermisi "nguri-nguri" kearifan lokal unggulan
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024