Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik membawa misi ganda dalam ajang Jateng Fair 2019 yang digelar sejak Jumat (28/6) hingga Minggu (14/7) di kompleks PRPP Semarang. 

Selain mempromosikan dan mengangkat berbagai potensi UMKM lokal unggulan, Semen Gresik juga berkomitmen menjaga eksistensi produk berbasis kearifan lokal khas Rembang. 

Upaya ini tak hanya bermanfaat secara ekonomi namun juga untuk nguri-nguri (merawat) kekayaan budaya khas Kota Garam tersebut. Seperti apa?  




Juhartutik terlihat antusias menjelaskan tentang batik Lasem kepada pengunjung yang mendatangi gerai (stand) Semen Gresik di Balai Merapi Kompleks PRPP Semarang. Mulai dari kekayaan dan keragaman motif, sejarah, hingga filosofi yang terkandung dalam lembaran batik Lasem, dibeber dengan detail oleh perempuan paruh baya ini.

Akulturasi budaya antara Jawa dan China dalam warisan kearifan lokal khas Rembang ini juga turut dikupas oleh pemilik Batik Najma ini. Praktis, Juhartutik tak hanya mempromosikan hasil kreativitasnya, namun juga  memperkenalkan sekaligus membangkitkan kecintaan masyarakat kepada batik Lasem.  

“Jadi, ada proses edukasi kepada konsumen. Sense of art (cita rasa seniatau heritage akan lebih dapat dengan cara itu,” ujar Juhartutik didampingi suaminya, Nurrohman. 

Batik Najma merupakan salah satu UMKM asal Rembang yang difasilitasi PT Semen Gresik di ajang Jateng Fair 2019 yang ditarget dikunjungi 500 ribu pengunjung. Selain itu juga ada Batik Bulu Matoh, Akar Maju Jaya, dan puluhan sektor industri rumahan yang tergabung dalam Forum UMKM Kabupaten Rembang. 

Bukan kali ini saja Batik Najma difasilitasi pameran dalam event bergensi. Sebelumnya, holding (induk) Semen Gresik, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, juga pernah mempromosikan batik Lasem kreativitas pasutri tersebut dalam ajang International Monetary Fund (IMF) – World Bank Annual Meeting 2018 yang dihadiri sekitar 3.500 delegasi dari 189 negara dan digelar di Nusa Dua Bali. 

Tentu saja langkah ini bukan tanpa alasan. Batik Najma merupakan mitra binaan perusahaan persemenan terkemuka tersebut. Selain itu, Juhartutik dan Nurrohman memang bukan pengrajin batik biasa. Keduanya aktif menularkan dan mengajarkan kearifan lokal ini kepada pelajar maupun warga biasa di Rembang. 
  Gerai UMKM binaan PT Semen Gresik di ajang Jateng Fair 2019 (Foto: Semen Gresik) 

Pasutri ini juga pelestari batik Lasem. Di rumah mereka yang beralamat di Jalan Soditan No 9, Bayanan, Soditan, Lasem, Rembang, itu tersimpan sekitar 20 lembar batik Lasem berusia 100-an tahun. Upaya pelestarian yang dilakukan pasutri ini juga tidak sekadar menyimpan dan merawat koleksi batik Lasem. 

Nurrohman dan Juhartutik pun melakukan produksi ulang (reproduksi) motif "jadul” (zaman dulu) itu pada batik Lasem kontemporer hasil kreativitasnya. Proses repro dilakukan dengan mengambil motif lawasan tapi warna disesuaikan tren teranyar. Detail-detail bisa dibuat masih sama dengan yang "jadul" atau bahkan lebih halus. 

“Setiap lembar batik Lasem ada filosofinya. Selain itu makin tinggi nilai seninya juga memengaruhi harga jual,” tutur Juhartutik, yang batik premium hasil kreativitasnya pernah dibeli istri Wapres RI Ny. Mufidah Jusuf Kalla ini. 

Nglelet

Kearifan lokal lain yang ditampilkan di gerai Semen Gresik adalah kopi lelet. Aktivitas yang terkait dengan kopi khas Lasem ini adalah nglelet (membatik rokok dengan ampas kopi). 

Dua aktivitas itu yakni nyanting (membatik batik Lasem) dan nglelet sama-sama ditampilkan di gerai Semen Gresik. Pengunjung coba bisa menjajal langsung dua aktivitas warisan budaya yang hingga kini masih lestari, bahkan menjadi kegiatan harian warga Lasem, Rembang.

“Jadi Semen Gresik tak hanya mengajak pameran saja tapi ada misi melestarikan warisan kearifan lokal khas Rembang,” ujar Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana.
  Gerai UMKM binaan PT Semen Gresik di ajang Jateng Fair 2019 (Foto: Semen Gresik) 

Agar gerai Semen Gresik meriah, kata Gatot Mardiana, pihaknya menggelar tantangan bagi pengunjung. Jika beruntung, pengunjung bisa mendapatkan merchandise menarik berupa dompet, bantal, hingga tas eksklusif. 

Caranya mudah yakni pengunjung hanya perlu foto selfie di stand Semen Gresik. Setelah itu, unggah (upload) jepretan tersebut ke media sosial milik perusahaan persemenan terkemuka ini. 

"Tiap hari ada dua merchandise yang kami sediakan untuk pengunjung. Silakan eksplor stand Semen Gresik dari berbagai sisi," tandas Gatot. (KSM)

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024