Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji menuntut semua oragnaisasi perangkat daerah meningkatkan kinerja dan berinovasi yang langsung bersentuhan terhadap pelayanan publik.
"Kami minta masing-masing OPD bisa meningkatkan kreativitas serta fokus kinerja kreatif, dan inovatif yang menonjol untuk pelayanan publik," katanya saat usai melantik Penjabat Sekretaris Daerah setempat Achmad Taufik di Batang, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan dirinya akan memberikan peringatan keras kepada masing-masing pimpinan OPD yang tidak bisa mengikuti ritme kinerja pemerintah daerah (pemda).
"Memasuki tahun ke-tiga memimpin pemkab, kami membutuhkan pimpinan OPD yang pemberani dalam menjalankan tugas. Kinerja saya kini sudah masuk gigi 3 sehingga pimpinan OPD harus bisa menyesuaikan, jika tidak bisa (menyesuaikan) maka akan tinggal, bahkan diganti," katanya.
Baca juga: Bupati Batang klaim daerahnya jadi incaran investor asing
Selain itu, kata dia, semua OPD dituntut memaksimalkan kinerja dalam berinovasi yang sekarang ini belum banyak menyentuh pada bidang pelayanan masyarakat.
Menurut dia, untuk memaksimalkan dan penyegaran kinerja, pemkab berencana melakukan rotasi posisi kerja dan memberikan penyegaran pola pikir aparatur sipil negara (ASN).
Kami minta pimpinan OPD harus bisa mencermati dan memahami persoalan atau permasalahan yang muncul, bukan sebaliknya menambah masalah. Setiap muncul masalah, jika bisa diselesaikan di tingkat OPD karena sebagai pimpinan harus tahu tugas dan kewenangan dan tidak semua masalah dinaikan ke bupati," katanya.
Menurut dia, saat ini kemampuan keuangan daerah pada 2020 cenderung turun sehingga masing-masing OPD harus bisa memahami skala prioritas dalam penganggarannya dan kegiatan harus mendukung rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"kami minta hilangkan yang rutin non-publik. Memasuki kemajuan teknologi informasi 4.0 sudah seharusnya kita juga menerapkan dan memanfaatkan sistem IT," katanya.
Baca juga: Bupati Wihaji desak Undip segera bangun kampus di Batang
"Kami minta masing-masing OPD bisa meningkatkan kreativitas serta fokus kinerja kreatif, dan inovatif yang menonjol untuk pelayanan publik," katanya saat usai melantik Penjabat Sekretaris Daerah setempat Achmad Taufik di Batang, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan dirinya akan memberikan peringatan keras kepada masing-masing pimpinan OPD yang tidak bisa mengikuti ritme kinerja pemerintah daerah (pemda).
"Memasuki tahun ke-tiga memimpin pemkab, kami membutuhkan pimpinan OPD yang pemberani dalam menjalankan tugas. Kinerja saya kini sudah masuk gigi 3 sehingga pimpinan OPD harus bisa menyesuaikan, jika tidak bisa (menyesuaikan) maka akan tinggal, bahkan diganti," katanya.
Baca juga: Bupati Batang klaim daerahnya jadi incaran investor asing
Selain itu, kata dia, semua OPD dituntut memaksimalkan kinerja dalam berinovasi yang sekarang ini belum banyak menyentuh pada bidang pelayanan masyarakat.
Menurut dia, untuk memaksimalkan dan penyegaran kinerja, pemkab berencana melakukan rotasi posisi kerja dan memberikan penyegaran pola pikir aparatur sipil negara (ASN).
Kami minta pimpinan OPD harus bisa mencermati dan memahami persoalan atau permasalahan yang muncul, bukan sebaliknya menambah masalah. Setiap muncul masalah, jika bisa diselesaikan di tingkat OPD karena sebagai pimpinan harus tahu tugas dan kewenangan dan tidak semua masalah dinaikan ke bupati," katanya.
Menurut dia, saat ini kemampuan keuangan daerah pada 2020 cenderung turun sehingga masing-masing OPD harus bisa memahami skala prioritas dalam penganggarannya dan kegiatan harus mendukung rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"kami minta hilangkan yang rutin non-publik. Memasuki kemajuan teknologi informasi 4.0 sudah seharusnya kita juga menerapkan dan memanfaatkan sistem IT," katanya.
Baca juga: Bupati Wihaji desak Undip segera bangun kampus di Batang