Solo (ANTARA) - Pelaksanaan "Solo Investment Forum" 2019 menawarkan sejumlah proyek strategis di Soloraya mulai dari sektor infrastruktur, peternakan, hingga pariwisata.
"Seperti kalau di Solo ada 'Solo Convention Hall'. Harapannya investor tertarik atau pemerintah pusat bisa memfasilitasi bagaimana ini terwujud," kata Ketua Penyelenggara SIF 2019 Daryono di sela penyelenggaraan di Mal Solo Paragon, Kamis.
Sedangkan untuk potensi investasi di sejumlah kabupaten yang mengelilingi Soloraya, dikatakannya, Kabupaten Boyolali saat ini menawarkan lahan seluas 52 hektar untuk kawasan peternakan, termasuk di dalamnya 9 hektar untuk peternakan sapi.
"Untuk pariwisata, di Klaten ada umbul untuk wisata. Objek wisata ini bisa dikerjasamakan dengan investor. Di Wonogiri dan Sukoharjo juga ada banyak desa wisata yang dapat dikerjasamakan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, di beberapa daerah lain seperti Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen ada tanah kas desa yang dapat dikerjasamakan dengan investor.
"Seperti di Ngargoyoso, kita lihat pengusaha rumah makan menyewa tanah kas desa. Ini menggeliatkan ekonomi daerah, daripada mangkrak kan ini bisa jadi peluang. Masyarakat ingin tahu investasi kecil semacam ini," katanya.
Sementara itu, pada pelaksanaan SIF 2019 tersebut, pihaknya mengundang 10 investor dari dalam negeri. Pada akhir bulan ini pihaknya mengagendakan pelaksanaan "Fam Trip" untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Soloraya.
"Kalau target transaksi kami tidak ada target khusus. Kalau dari sisi investor, dari sepuluh ini bisa terjaring dua investor saja sudah sangat bagus," katanya.
Ia berharap keberadaan jalan tol juga menambah ketertarikan investor untuk berinvestasi di kawasan Soloraya.
"Inilah momen, setelah konektivitas terjadi dengan adanya tol. Ini juga sesuai dengan rapat terbatas Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang membahas mengenai Jawa Tengah, khususnya terkait potensi ekspor dan pariwisata," katanya.
"Seperti kalau di Solo ada 'Solo Convention Hall'. Harapannya investor tertarik atau pemerintah pusat bisa memfasilitasi bagaimana ini terwujud," kata Ketua Penyelenggara SIF 2019 Daryono di sela penyelenggaraan di Mal Solo Paragon, Kamis.
Sedangkan untuk potensi investasi di sejumlah kabupaten yang mengelilingi Soloraya, dikatakannya, Kabupaten Boyolali saat ini menawarkan lahan seluas 52 hektar untuk kawasan peternakan, termasuk di dalamnya 9 hektar untuk peternakan sapi.
"Untuk pariwisata, di Klaten ada umbul untuk wisata. Objek wisata ini bisa dikerjasamakan dengan investor. Di Wonogiri dan Sukoharjo juga ada banyak desa wisata yang dapat dikerjasamakan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, di beberapa daerah lain seperti Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen ada tanah kas desa yang dapat dikerjasamakan dengan investor.
"Seperti di Ngargoyoso, kita lihat pengusaha rumah makan menyewa tanah kas desa. Ini menggeliatkan ekonomi daerah, daripada mangkrak kan ini bisa jadi peluang. Masyarakat ingin tahu investasi kecil semacam ini," katanya.
Sementara itu, pada pelaksanaan SIF 2019 tersebut, pihaknya mengundang 10 investor dari dalam negeri. Pada akhir bulan ini pihaknya mengagendakan pelaksanaan "Fam Trip" untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Soloraya.
"Kalau target transaksi kami tidak ada target khusus. Kalau dari sisi investor, dari sepuluh ini bisa terjaring dua investor saja sudah sangat bagus," katanya.
Ia berharap keberadaan jalan tol juga menambah ketertarikan investor untuk berinvestasi di kawasan Soloraya.
"Inilah momen, setelah konektivitas terjadi dengan adanya tol. Ini juga sesuai dengan rapat terbatas Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang membahas mengenai Jawa Tengah, khususnya terkait potensi ekspor dan pariwisata," katanya.