Grobogan (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI mengingatkan pentingnya keluarga dan memberikan perhatian kepada anak, karena banyaknya ancaman terhadap mereka mulai dari narkoba hingga paparan radikalisme.
"Anak-anak perlu perlindungan dan pengawasan, karena ada hantu narkoba, bullying, dan radikalisme. Dan itu sangat gampang masuk ke pikiran anak-anak," kata Ganjar pada Harganas 2019 di Grobogan, Sabtu.
Menurut Ganjar, anak-anak harus diperhatikan, dilindungi, serta diawasi karena mereka terus tumbuh menjadi remaja dan bergaul dengan banyak orang, sehingga jika tidak dalam pengawasan dikhawatirkan bisa keliru.
"Anak-anak juga harus diberikan ruang kebahagiaan selain dengan handphone, karena gadget bisa jadi sumber petaka jika tidak bisa mengarahkannya," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga menyempatkan berbincang dengan sejumlah anak yang ikut dalam kegiatan Harganas 2019 untuk mengetahui kualitas hubungan komunikasi antara anak dan orang tua.
Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara BKKBN Sri Rahayu menambahkan bahwa dengan banyaknya tantangan saat ini yang menghantui anak-anak, diharapkan Harganas dalam menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya komunikasi dalam keluarga.
"Keluarga harus difungsikan kembali. Kembali berkomunikasi dan tidak lagi memegang handphone masing-masing, kembali ke meja makan, karena keterbukaan informasi bisa menjadi tantangan selain narkoba," katanya.
Untuk menjaga fungsi keluarga, tambah Sri Rahayu, BKKBN terus melakukan pembinaan keluarga sejak dini yakni pada keluarga yang memiliki anak balita, remaja, bahkan hingga lansia.
Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI yang digabung dengan peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 tersebut juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Siti Atikoh, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Wagino, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Tengah Retno Sudewi, Bupati Grobogan Sri Sumarni, serta Forkompimda baik Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan berbagai penghargaan dan bantuan di antaranya lomba kelompok KB Pria; lomba motivator KB pria; lomba kampung KB; lomba pengelola BKB; baksos pelayanan KB Muslimat NU dan Aisyiyah; festival permainan tradisional se-Jawa Tengah, serta penyerahan SK Center of Excellence (COE) Kampung KB Pulorejo Kecamatan Purwodadi.
Sejumlah bantuan yang diserahkan di antaranya 50 paket beasiswa, perlengkapan sekolah, alat teknologi tepat guna untuk UPPKS, PMT bayi dan ibu hamil kursi roda serta renovasi rumah tidak layak huni.
Rangkaian acara Peringatan Harganas dan HAN Tingkat Provinsi Jawa Tengah telah diawali dengan kegiatan roadshow MUPEN KB, Seminar Kespro, Konfrensi Forum Anak, GenRe Live In, dan pameran produk UPPKS. (Kom)
"Anak-anak perlu perlindungan dan pengawasan, karena ada hantu narkoba, bullying, dan radikalisme. Dan itu sangat gampang masuk ke pikiran anak-anak," kata Ganjar pada Harganas 2019 di Grobogan, Sabtu.
Menurut Ganjar, anak-anak harus diperhatikan, dilindungi, serta diawasi karena mereka terus tumbuh menjadi remaja dan bergaul dengan banyak orang, sehingga jika tidak dalam pengawasan dikhawatirkan bisa keliru.
"Anak-anak juga harus diberikan ruang kebahagiaan selain dengan handphone, karena gadget bisa jadi sumber petaka jika tidak bisa mengarahkannya," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga menyempatkan berbincang dengan sejumlah anak yang ikut dalam kegiatan Harganas 2019 untuk mengetahui kualitas hubungan komunikasi antara anak dan orang tua.
Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara BKKBN Sri Rahayu menambahkan bahwa dengan banyaknya tantangan saat ini yang menghantui anak-anak, diharapkan Harganas dalam menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya komunikasi dalam keluarga.
"Keluarga harus difungsikan kembali. Kembali berkomunikasi dan tidak lagi memegang handphone masing-masing, kembali ke meja makan, karena keterbukaan informasi bisa menjadi tantangan selain narkoba," katanya.
Untuk menjaga fungsi keluarga, tambah Sri Rahayu, BKKBN terus melakukan pembinaan keluarga sejak dini yakni pada keluarga yang memiliki anak balita, remaja, bahkan hingga lansia.
Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI yang digabung dengan peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 tersebut juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Siti Atikoh, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Wagino, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Tengah Retno Sudewi, Bupati Grobogan Sri Sumarni, serta Forkompimda baik Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan berbagai penghargaan dan bantuan di antaranya lomba kelompok KB Pria; lomba motivator KB pria; lomba kampung KB; lomba pengelola BKB; baksos pelayanan KB Muslimat NU dan Aisyiyah; festival permainan tradisional se-Jawa Tengah, serta penyerahan SK Center of Excellence (COE) Kampung KB Pulorejo Kecamatan Purwodadi.
Sejumlah bantuan yang diserahkan di antaranya 50 paket beasiswa, perlengkapan sekolah, alat teknologi tepat guna untuk UPPKS, PMT bayi dan ibu hamil kursi roda serta renovasi rumah tidak layak huni.
Rangkaian acara Peringatan Harganas dan HAN Tingkat Provinsi Jawa Tengah telah diawali dengan kegiatan roadshow MUPEN KB, Seminar Kespro, Konfrensi Forum Anak, GenRe Live In, dan pameran produk UPPKS. (Kom)