Semarang (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah membantu memfasilitasi para peternak ayam mengurangi kelebihan stok yang menjadi salah satu penyebab anjloknya harga.
"Jajaran Disperindag membantu memfasilitasi para peternak mengurangi stok ayam dengan cara membagi-bagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk di panti asuhan dan pondok pesantren," kata Kepala Disperindag Provinsi Jateng Arif Sambodo di Semarang, Rabu.
Dalam pembagian stok ayam secara gratis di sejumlah lokasi di Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, para peternak ayam menggunakan dana pribadi.
Ia menyebutkan jumlah total ayam yang dibagikan secara gratis oleh peternak untuk mengurangi kelebihan stok itu mencapai 27 ribu ekor ayam.
Menurut dia, pembagian stok ayam secara gratis kepada masyarakat tersebut berdasarkan keputusan rapat bersama yang dilaksanakan pada 14 Juni 2019 di Kota Surakarta.
Selain itu juga berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 158/PDN/SD/6/2019 tentang pembagian "live bird" atau karkas.
"Surat edaran itu memerintahkan kepada para integrator, peternak mandiri, peternaj UMKM untuk melepas stok 'live bird' secara gratis dengan menggunakan dana CSR," ujarnya.
Terkait dengan adanya kelebihan pasokan ayam, Arif menyebutkan hal itu karena banyaknya jumlah peternak ayam dan stok yang tidak laku karena sudah tidak ada permintaan dari konsumen.
"Penyebab kelebihan stok itu karena penghitungan antara kebutuhan dan pasokan ayam potong yang kurang tepat," katanya.
"Jajaran Disperindag membantu memfasilitasi para peternak mengurangi stok ayam dengan cara membagi-bagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk di panti asuhan dan pondok pesantren," kata Kepala Disperindag Provinsi Jateng Arif Sambodo di Semarang, Rabu.
Dalam pembagian stok ayam secara gratis di sejumlah lokasi di Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, para peternak ayam menggunakan dana pribadi.
Ia menyebutkan jumlah total ayam yang dibagikan secara gratis oleh peternak untuk mengurangi kelebihan stok itu mencapai 27 ribu ekor ayam.
Menurut dia, pembagian stok ayam secara gratis kepada masyarakat tersebut berdasarkan keputusan rapat bersama yang dilaksanakan pada 14 Juni 2019 di Kota Surakarta.
Selain itu juga berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 158/PDN/SD/6/2019 tentang pembagian "live bird" atau karkas.
"Surat edaran itu memerintahkan kepada para integrator, peternak mandiri, peternaj UMKM untuk melepas stok 'live bird' secara gratis dengan menggunakan dana CSR," ujarnya.
Terkait dengan adanya kelebihan pasokan ayam, Arif menyebutkan hal itu karena banyaknya jumlah peternak ayam dan stok yang tidak laku karena sudah tidak ada permintaan dari konsumen.
"Penyebab kelebihan stok itu karena penghitungan antara kebutuhan dan pasokan ayam potong yang kurang tepat," katanya.