Magelang (ANTARA) - Sekitar 230 siswa SMP Tarakanita Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat, menanam ratusan bibit pohon buah-buahan di kawasan Gunung Tidar sebagai bagian dari pendidikan tentang cinta alam dan pelestarian lingkungan.
"Kegiatan ini sebagai implementasi penanaman nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan-Nya, yang dihidupi para siswa sekolah kami," kata seorang guru sekolah tersebut yang mendampingi para siswa dalam aksi itu, Agustinus Sutarto, di Magelang, Jumat, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis.
Dalam rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa kelas VII dan VIII sekolah itu, juga ditandai dengan bersih-bersih lingkungan dari sampah dan kotoran lainnya di kawasan hutan lindung Gunung Tidar.
Kegiatan itu, dipusatkan di pelataran puncak Gunung Tidar, di area Monumen Paku Jagad. Gunung Tidar terletak di tengah-tengah kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Ia menyatakan bahwa kegiatan itu mendapat dukungan dari Unit Pelaksana Teknis Gunung Tidar di bawah Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang.
Sekitar 138 bibit pohon buah-buahan, seperti jeruk, mangga, jambu, rambutan, dan jambu air ditanam para siswa dengan didampingi sejumlah guru dan petugas UPT Gunung Tidar dipimpin kepala sekolah, Agus Suprijanto.
"Disarankan oleh pihak UPT Gunung Tidar sebagai pengelola taman wisata dengan tujuan nantinya bisa memberikan 'support' makanan hewan-hewan yang ada di taman tersebut," katanya.
Pihak sekolah mengalokasikan sejumlah anggaran kegiatan bidang kesiswaan dan menjalin kerja sama dengan mitra sekolah dalam pengadaan berbagai bibit pohon buah-buahan yang ditanam para siswa di Gunung Tidar.
"Pihak UPT Gunung Tidar juga mempunyai visi dan misi yang sama dengan sekolah kami, terkait dengan usaha memelihara dan mengusahakan keutuhan alam ciptaan-Nya," kata Agustinus Sutarto yang juga pegiat Komisi Komunikasi Sosial Kevikepan Kedu itu.
Aksi tanam pohon dan bersih-bersih lingkungan Gunung Tidar yang dijalani para siswa sekolah tersebut dalam rangkaian kegiatan sebelum mereka menerima rapor dan memasuki masa libur akhir Tahun Pelajaran 2018/2019.
"Kelak diharapkan anak-anak makin mencintai alam dan lingkungan sehingga akan terus menerus mengusahakan pelestarian dan menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
"Kegiatan ini sebagai implementasi penanaman nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan-Nya, yang dihidupi para siswa sekolah kami," kata seorang guru sekolah tersebut yang mendampingi para siswa dalam aksi itu, Agustinus Sutarto, di Magelang, Jumat, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis.
Dalam rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa kelas VII dan VIII sekolah itu, juga ditandai dengan bersih-bersih lingkungan dari sampah dan kotoran lainnya di kawasan hutan lindung Gunung Tidar.
Kegiatan itu, dipusatkan di pelataran puncak Gunung Tidar, di area Monumen Paku Jagad. Gunung Tidar terletak di tengah-tengah kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Ia menyatakan bahwa kegiatan itu mendapat dukungan dari Unit Pelaksana Teknis Gunung Tidar di bawah Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang.
Sekitar 138 bibit pohon buah-buahan, seperti jeruk, mangga, jambu, rambutan, dan jambu air ditanam para siswa dengan didampingi sejumlah guru dan petugas UPT Gunung Tidar dipimpin kepala sekolah, Agus Suprijanto.
"Disarankan oleh pihak UPT Gunung Tidar sebagai pengelola taman wisata dengan tujuan nantinya bisa memberikan 'support' makanan hewan-hewan yang ada di taman tersebut," katanya.
Pihak sekolah mengalokasikan sejumlah anggaran kegiatan bidang kesiswaan dan menjalin kerja sama dengan mitra sekolah dalam pengadaan berbagai bibit pohon buah-buahan yang ditanam para siswa di Gunung Tidar.
"Pihak UPT Gunung Tidar juga mempunyai visi dan misi yang sama dengan sekolah kami, terkait dengan usaha memelihara dan mengusahakan keutuhan alam ciptaan-Nya," kata Agustinus Sutarto yang juga pegiat Komisi Komunikasi Sosial Kevikepan Kedu itu.
Aksi tanam pohon dan bersih-bersih lingkungan Gunung Tidar yang dijalani para siswa sekolah tersebut dalam rangkaian kegiatan sebelum mereka menerima rapor dan memasuki masa libur akhir Tahun Pelajaran 2018/2019.
"Kelak diharapkan anak-anak makin mencintai alam dan lingkungan sehingga akan terus menerus mengusahakan pelestarian dan menjaga kelestarian lingkungan," katanya.