Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai perlunya peran orang terdekat untuk mengatasi kecanduan anak pada gawai.
Hal ini dikatakan Ketua KPAI Santoso menanggapi viralnya video anak yang tidak mau diajak mudik karena ketiadaan jaringan interenet di kampung orang tuanya.
“Hemat saya peran orang terdekat anak sangat diperlukan agar anak tidak terpapar dampak negatif gadget,” kata Santoso saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Di era seperti saat ini, melepas anak secara total dari gawai memang sulit dilakukan. Meski demikian, penggunaannya pun harus tetap secara proporsional.
“Sangat diperlukan orang terdekat anak seperti ayah, bunda, kakak dan keluarga besar. Di era digital saat ini potensi anak lekat dengan gadget sangat tinggi, namun harus tetap proporsional,” ucap dia.
Yang perlu diperhatikan oleh orang terdekat saat anak menggunakan gawai adalah managemen waktu menggunakan gawai dan konten yang diakses.
“Jika anak yang telah terpapar akut tentu perlu pemulihan agar anak tak terdampak berkepanjangan,” ucap dia.
Sebelumnya viral di media sosial seorang anak yang mengamuk karena enggan ikut pulang ke kampung halaman orang tuanya.
Musababnya, si anak kesal karena tak ada jaringan internet di kampung kakeknya yang berakibat dia tak bisa berselancar di dunia maya.
Tak sekadar menolak mudik, si anak pun sampai menangis dan meronta-ronta. Dia tak mau masuk ke mobil sampai harus digendong. Amukan anak ini pun sampai membuat kemacetan kecil di sekitar jalan tersebut.
Hal ini dikatakan Ketua KPAI Santoso menanggapi viralnya video anak yang tidak mau diajak mudik karena ketiadaan jaringan interenet di kampung orang tuanya.
“Hemat saya peran orang terdekat anak sangat diperlukan agar anak tidak terpapar dampak negatif gadget,” kata Santoso saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Di era seperti saat ini, melepas anak secara total dari gawai memang sulit dilakukan. Meski demikian, penggunaannya pun harus tetap secara proporsional.
“Sangat diperlukan orang terdekat anak seperti ayah, bunda, kakak dan keluarga besar. Di era digital saat ini potensi anak lekat dengan gadget sangat tinggi, namun harus tetap proporsional,” ucap dia.
Yang perlu diperhatikan oleh orang terdekat saat anak menggunakan gawai adalah managemen waktu menggunakan gawai dan konten yang diakses.
“Jika anak yang telah terpapar akut tentu perlu pemulihan agar anak tak terdampak berkepanjangan,” ucap dia.
Sebelumnya viral di media sosial seorang anak yang mengamuk karena enggan ikut pulang ke kampung halaman orang tuanya.
Musababnya, si anak kesal karena tak ada jaringan internet di kampung kakeknya yang berakibat dia tak bisa berselancar di dunia maya.
Tak sekadar menolak mudik, si anak pun sampai menangis dan meronta-ronta. Dia tak mau masuk ke mobil sampai harus digendong. Amukan anak ini pun sampai membuat kemacetan kecil di sekitar jalan tersebut.