Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga meminta aksi protes pada Selasa (21/5) yang berujung ricuh dan memakan korban perlu diinvestigasi.

“Tadi saya ke Petamburan menjenguk korban. Ada peluru tajam dan peluru karet padahal mereka tidak sedang dalam posisi menyerang. Tentu ini informasi supaya seimbang. Saya rasa perlu ada investigasi,” kata Anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon, di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu.

Menurut Fadli, investigasi ini perlu dilakukan karena pengamanan massa pada Selasa (21/5) malah memakan korban. Aparat keamanan, lanjutnya tidak perlu menggunakan senjata untuk mengamankan massa aksi karena dapat menyebabkan kematian.

Demonstrasi damai menurutnya adalah bagian dari demokrasi sehingga tidak perlu ada senjata dan permusuhan pada warga.

“Tidak boleh ada penggunaan senjata tajam apalagi senjata laras panjang. Saya rasa tidak perlu. Ini rakyat yang dihadapi. Kalau pakai senjata itu namanya mau membunuh rakyat,” ucapnya.

Baca juga: Kapolri tunjukkan senjata api untuk aksi 22 Mei

Baca juga: Kelompok pendompleng ingin perkeruh suasana

Pewarta : Shofi Ayudiana/Unggul Tri Ratomo
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024