Kudus (ANTARA) - PT Nojorono Tobacco Internasional Kudus, Jawa Tengah, menggelar lomba membuat rokok kretek dengan peserta dari karyawan sendiri serta sejumlah wartawan di Kabupaten Kudus sebagai salah satu upaya memperkenalkan rokok kretek kepada masyarakat.

Lomba menggiling rokok atau membuat rokok digelar di tempat produksi (brak) sigaret kretek tangan (SKT) PT Nojorono Pusat di Jalan Jenderal Sudirman Kudus yang diikuti perwakilan dari 12 brak serta belasan wartawan di Kudus.

Menurut Korporate Brand and Marketing PT Nojorono Tobacco Internasional Amelia Santoso di Kudus, Rabu, program lomba menggiling rokok memang dimulai tahun 2019 untuk mengajak masyarakat memberikan apresiasi terhadap rokok kretek.

Salah satunya, kata dia, dengan mengajak mereka untuk mengetahui proses pembuatannya lewat lomba membuat rokok.

"Mereka juga kami ajak untuk mengetahui mulai dari proses awal pemilihan bahan baku, jenis bahan baku hingga teknologi yang digunakan secara konsisten dan diterima masyarakat," ujarnya.

Hal itu, kata dia, bertujuan agar masyarakat tidak sekadar mengetahui bahwa itu merupakan rokok kretek yang dibuat dengan cara manual, melainkan ikut merasakan secara langsung pembuatannya.

Kesempatan merasakan sendiri membuat rokok kretek menggunakan alat manual, tidak hanya diberikan kepada wartawan di Kabupaten Kudus, melainkan para penjual rokok hasil produksi PT NTI di pasaran juga ikut merasakannya bersama keluarga.

"Setidaknya, ketika mengetahui prosesnya mereka menjadi lebih menghargai," ujarnya.

Lomba membuat rokok di kalangan jurnalis di Kota Kudus merupakan hal baru dan menjadi pengalaman pertama, karena sebelumnya memang belum pernah mempraktikkan membuat rokok kretek yang dianggap sebagai "heritage" atau warisan budaya.

Umam Miftah, salah satu wartawan harian di Kudus mengakui baru pertama kalinya membuat rokok kretek dan sempat berdebar-debar.

"Ternyata sulitnya bukan main. Meskipun demikian, dalam waktu 10 menit berhasil membuat 13 batang rokok kretek," ujarnya.

Belasan rokok kretek yang dibuatnya itu, ternyata mendapatkan apresiasi dari PT NTI karena dinobatkan sebagai juara kedua dari belasan wartawan di Kabupaten Kudus yang ikut dalam perlombaan tersebut.

Buruh rokok PT NTI tidak hanya mendapatkan kesempatan mengikuti lomba, karena mereka juga mendapatkan pemberian tunjangan hari raya (THR) terhadap karyawan borong SKT sebanyak 2.300 karyawan dengan nilai THR sebesar Rp4,69 miliar.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024