Solo (ANTARA) - Sebanyak 53 pelanggan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta mengikuti program diskon luar waktu beban puncak (LWBP).
"Pada tahap pertama, tepatnya tanggal 22 April 2019 ada 27 pelanggan yang sudah melakukan penandatanganan program diskon 30 persen LWBP ini," kata Manajer UP3 Surakarta Mundhakir di Solo, Selasa.
Selanjutnya, pada tahap kedua ada 26 pelanggan lagi yang melakukan penandatanganan kerja sama. Selain itu, dikatakannya, saat ini ada 27 pelanggan lagi yang sedang dievaluasi.
"Selain itu sudah ada 80 pelanggan industri yang berminat untuk mengikuti program yang sama," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengajak pelanggan sektor industri untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menggeser proses produksi dari waktu beban puncak (WBP) yaitu pada pukul 17.00-22.00 WIB ke LWBP pada pukul 23.00-08.00 WIB.
Ia mengatakan program tersebut memberikan kesempatan bagi industri atau dunia usaha lebih meningkatkan produksinya dengan biaya lebih rendah. Dengan demikian, dikatakannya, perusahaan memperoleh nilai tambah dari penggeseran beban tersebut.
"Program ini sudah kami mulai dan terus kami tingkatkan. Pada dasarnya langkah ini kami lakukan untuk meningkatkan iklim usaha dan memberikan kesempatan bagi industri meningkatkan produksinya dengan biaya lebih murah," katanya.
Dengan demikian, pihaknya berharap produksi di dunia usaha makin meningkat sehingga akan memberikan dampak positif dari sisi perekonomian baik secara nasional maupun daerah.
"Dalam hal ini, penyediaan kelistrikan terus diperbaiki agar suplai makin baik sehingga produksi di dunia usaha tidak ada kendala," katanya.
"Pada tahap pertama, tepatnya tanggal 22 April 2019 ada 27 pelanggan yang sudah melakukan penandatanganan program diskon 30 persen LWBP ini," kata Manajer UP3 Surakarta Mundhakir di Solo, Selasa.
Selanjutnya, pada tahap kedua ada 26 pelanggan lagi yang melakukan penandatanganan kerja sama. Selain itu, dikatakannya, saat ini ada 27 pelanggan lagi yang sedang dievaluasi.
"Selain itu sudah ada 80 pelanggan industri yang berminat untuk mengikuti program yang sama," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengajak pelanggan sektor industri untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menggeser proses produksi dari waktu beban puncak (WBP) yaitu pada pukul 17.00-22.00 WIB ke LWBP pada pukul 23.00-08.00 WIB.
Ia mengatakan program tersebut memberikan kesempatan bagi industri atau dunia usaha lebih meningkatkan produksinya dengan biaya lebih rendah. Dengan demikian, dikatakannya, perusahaan memperoleh nilai tambah dari penggeseran beban tersebut.
"Program ini sudah kami mulai dan terus kami tingkatkan. Pada dasarnya langkah ini kami lakukan untuk meningkatkan iklim usaha dan memberikan kesempatan bagi industri meningkatkan produksinya dengan biaya lebih murah," katanya.
Dengan demikian, pihaknya berharap produksi di dunia usaha makin meningkat sehingga akan memberikan dampak positif dari sisi perekonomian baik secara nasional maupun daerah.
"Dalam hal ini, penyediaan kelistrikan terus diperbaiki agar suplai makin baik sehingga produksi di dunia usaha tidak ada kendala," katanya.