Solo (ANTARA) - Perum Bulog subdivre III wilayah Surakarta menyebutkan bahwa stok beras yang tersimpan pada sembilan gudang miliknya di Solo Raya menjelang bulan puasa masih aman atau masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Stok beras yang tersimpan di gudang milik Bulog di Surakarta masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini, sehingga masih aman," kata Kepala Bulog Subdiovre Surakarta Titov Agus Sabelia, di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Ia mengatakan Bulog Surakarta masih menyerap gabah dan beras petani hingga saat ini, tetapi baru mencapai sebanyak 3.700 ton setara beras.

"Kami masih melakukan kegiatan penyerapan gabah dan beras hasil panen para petani tahun ini, ditargetkan mencapai 75.000 ton setara beras," kata Titov.

Bulog Surakarta tetap optimistis mampu menyerap gabah hasil panen para petani sesuai yang ditargetkan hingga akhir Desember mendatang.

Dia mengatakan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani cukup baik yakni mencapai Rp4.200-Rp4.000 per kilogram, sedangkan harga beras untuk kualitas medium di pasar mencapai Rp9.000- Rp9.250 per kilogram,  dan kualitas premium Rp10.000-Rp12.500 per kilogram.

"Bulog sekarang sudah tidak melayani program bantuan sosial (Bansos) rastra," katanya.

Namun, Bulog Surakarta tetap selalu ikut memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar pasar tradisional terutama menyambut seperti bulan Ramadan, Idul Fitri, dan hari raya lainnya yang memicu naiknya harga.

"Kami untuk mengendalikan harga membuka pasar murah bersama instansi lain seperti yang digelar di Balai Kota Surakarta, pada Minggu (28/4) hingga Rabu (1/5)," katanya.

Dia mengatakan dalam kegiatan pasar murah Bulog Surakarta  menjual beberapa barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging ayam, tepung terigu, gula pasir, telur, dan daging kerbau. "Kami berharap dengan dibuka pasar murah di Solo ini, dapat mengendalikan harga di pasaran," katanya.

Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Tengah Tulus Budiono mengatakan persediaan gabah dan beras di Jawa Tengah masih melimpah. Stok beras di tempat penggilingan padi, konsumen, pedagang, distributor, dan Bulog masih banyak.

Bahkan, sejumlah daerah seperti Boyolali, Klaten, dan Sragen, masih banyak yang panen, sehingga untuk kebutuhan puasa hingga Lebaran tidak ada masalah. Pihaknya memprediksi harga beras di pasar tetap stabil atau tidak ada gejolak hingga Lebaran mendatang.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024