Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengajak masyarakat terutama yang tergabung dalam kelompok sosial untuk ikut mengawal data warga tidak mampu agar penyaluran bantuan dari pemerintah lebih tepat sasaran.
"Kami berharap, komunitas sosial yang berada di Kabupaten Pati turut mengawal data warga miskin di Kabupaten Pati," kata Wakil Bupati Pati Saiful Arifin saat bersilaturahmi dengan sejumlah komunitas yang bergerak di bidang sosial di Waduk Gunung Rowo, Gembong, Kabupaten Pati, Senin.
Ia juga mengajak para pemuda yang aktif di komunitas sosial, agar peka dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
"Jika masih ada warga tidak mampu, silakan dilaporkan agar dapat didata untuk mendapat bantuan. Siapa tahu bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat," ujarnya.
Bagi warga mendapatkan mendapat bantuan dan saat ini ekonominya sudah membaik, dia mengimbau, agar bantuannya dialihkan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Apabila komunitas sosial yang bermunculan bisa dipertahankan, dia memprediksi gerakan sosial dari berbagai komunitas akan semakin bermanfaat dalam membantu masyarakat yang kurang beruntung.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pati saat ini mengalami penurunan karena pada Maret 2018 tercatat sebanyak 123.900 orang atau 9,90 persen, sedangkan bulan yang sama tahun 2017 tercatat sebanyak 141.700 orang atau 11,38 persen.
Jumlah warga miskin sebanyak 9,90 persen tersebut, juga lebih baik dibandingkan dengan angka kemiskinan di Jateng yang mencapai 11,32 persen.
Dalam rangka menekang jumlah warga miskin, Pemkab Pati juga menginstruksikan kepada semua camat untuk ikut memetakan penduduk miskin agar program pembangunan yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran.
Dengan pemetaan penduduk miskin hingga tingkat desa-desa, diharapkan angka kemiskinan yang masih tersisa 9,9 persen tersebar di beberapa desa bisa ditekan.
"Kami berharap, komunitas sosial yang berada di Kabupaten Pati turut mengawal data warga miskin di Kabupaten Pati," kata Wakil Bupati Pati Saiful Arifin saat bersilaturahmi dengan sejumlah komunitas yang bergerak di bidang sosial di Waduk Gunung Rowo, Gembong, Kabupaten Pati, Senin.
Ia juga mengajak para pemuda yang aktif di komunitas sosial, agar peka dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
"Jika masih ada warga tidak mampu, silakan dilaporkan agar dapat didata untuk mendapat bantuan. Siapa tahu bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat," ujarnya.
Bagi warga mendapatkan mendapat bantuan dan saat ini ekonominya sudah membaik, dia mengimbau, agar bantuannya dialihkan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Apabila komunitas sosial yang bermunculan bisa dipertahankan, dia memprediksi gerakan sosial dari berbagai komunitas akan semakin bermanfaat dalam membantu masyarakat yang kurang beruntung.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pati saat ini mengalami penurunan karena pada Maret 2018 tercatat sebanyak 123.900 orang atau 9,90 persen, sedangkan bulan yang sama tahun 2017 tercatat sebanyak 141.700 orang atau 11,38 persen.
Jumlah warga miskin sebanyak 9,90 persen tersebut, juga lebih baik dibandingkan dengan angka kemiskinan di Jateng yang mencapai 11,32 persen.
Dalam rangka menekang jumlah warga miskin, Pemkab Pati juga menginstruksikan kepada semua camat untuk ikut memetakan penduduk miskin agar program pembangunan yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran.
Dengan pemetaan penduduk miskin hingga tingkat desa-desa, diharapkan angka kemiskinan yang masih tersisa 9,9 persen tersebar di beberapa desa bisa ditekan.