Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, mengatakan pemerintah daerah perlu mengembangkan atraksi wisata secara periodik guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

"Kembangkan atraksi wisata di destinasi, dengan catatan tetap mempertimbangkan daya dukung destinasi wisata," kata Chusmeru di Purwokerto, Selasa.

Dia menambahkan hal itu dapat dilakukan sebagai salah satu langkah untuk merespon dan mendukung enam langkah strategis yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dalam meningkatkan devisa dari sektor pariwisata.

"Selain mengembangkan atraksi wisata, juga perlu meningkatkan kualitas amenitas di destinasi wisata. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan Rupiah di destinasi, baik dalam bentuk ATM, valuta asing, maupun elektronisasi transaksi wisata," katanya.

Ketiga, perlu mendukung program Indonesia bersih di destinasi wisata.

"Persoalan sampah atau kebersihan masih sering terlihat di destinasi wisata sehingga kurang menciptakan kenyamanan bagi wisatawan," katanya.
Keempat, tambah dia, perlu mendorong investasi dalam rangka pengembangan destinasi di daerah.

"Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus selalu menggali potensi wisata yang ada, baik potensi alam, seni budaya, kerajinan, maupun kuliner," katanya.

Dia juga mengatakan yang kelima, adalah perlunya melakukan pemutakhiran data kunjungan wisatawan di semua objek wisata yang ada di daerah.

"Termasuk pola pengeluaran wisatawan di setiap objek wisata. Hal ini diperlukan untuk evaluasi dan strategi pengembangan wisata ke depan yang lebih progresif dan inovatif," katanya.

Yang keenam, meningkatkan kapasitas SDM pariwisata di daerah, baik dalam bentuk pendidikan vokasi wisata, pelatihan SDM pariwisata, maupun sertifikasi SDM pariwisata.

"Masih banyak keluhan wisatawan yang bersumber dari kualitas SDM yang belum profesional. Karenanya, sertifikasi pekerja di sektor pariwisata mutlak diperlukan," katanya.
***1***
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024