Sukoharjo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Puan Maharani, meresmikan Cafe Jamu  di Pasar Nguter Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin.

Puan Maharani dalam acara peresmian Kafe Jamu yang dikelola oleh Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo tersebut didampingi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito, dan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Cafe Jamu yang dikelola oleh Kojai dengan anggota para Pengrajin Jamu di wilayah Sukoharjo tersebut menyajikan rasa jamu yang berbeda dengan biasanya, sehingga banyak disukai oleh anak muda atau kalangan melenial.

Menurut Menteri PMK Puan Maharani, dengan dibukanya Kafe Jamu di Pasar Nguter Sukoharjo Jawa Tengah ini, yang pertama kali di Indonesia.

Dia berharap nantinya bisa membudayakan dan melestarikan  minum jamu bukan hanya di kalangan usia dewasa saja, tetapi juga kalangan melenial atau anak muda.

Kafe Jamu di Nguter Sukoharjo yang pertama diresmikan di Indonesia ini, kata Puan, hasil koordinasi atau sinergitas antara pemerintah daerah setempat dengan perusahaan swasta sebagai bapak asuh. Dan, kemudian disinergikan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Jamu yang kemudian disajikan di kafe ini, bukan hanya enak rasanya, tetapi juga sehat, karena sudah mendapatkan izin edar dari BPOM," kata Puan.

Minuman Kafe Jamu yang disajikan ini, rasanya yang disukai oleh kalangan melenial atau anak muda.

Puan mencontohkan jamu temulawak rasanya dikombinasikan dengan lidah buaya, cendol, jahe, serai, kencur dan lain-lain. Jamu ini, bukan seperti jamu-jamu biasanya seperti rasa temulawak. Namun, jamu ada kombinasi yang disukai anak melenial karena ada campuran-campuran yang rasanya segar dan sehat.

Hal ini, sangat baik karena bisa melestarikan budaya minum jamu," katanya.

Selain itu,  Kafe Jamu ini, kata dia, juga bisa mendorong UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Kami juga meminta kepada BPOM untuk mendorong produksi UMKM melalui jamu ini. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024