Kudus (ANTARA) - Alokasi elpiji ukuran 3 kilogram untuk Kabupaten Kudus pada 2019 mencapai 8,19 juta tabung atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan realisasi penyaluran selama 2018.

"Pada tahun 2018 Kudus menyalurkan elpiji 3 kg hingga 7,88 juta tabung, sedangkan alokasi tahun ini meningkat menjadi 8,19 juta tabung sehingga ada penambahan 315.333 tabung," kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan di Kudus, Jumat.

Alokasi Kabupaten Kudus, kata dia, memang lebih rendah dibandingkan dengan usulan yang disampaikan yang mencapai 9,82 juta tabung.

Ia mengatakan usulan sebesar itu, mempertimbangkan berbagai hal, di antaranya terkait dengan pertumbuhan penduduk dan kepala keluarga baru, adanya disparitas harga antara elpiji nonsubsidi dan elpiji bersubsidi.
 
Selain itu, lanjut dia, kenaikan tersebut juga sudah mempertimbangkan peningkatan penggunaan elpiji 3 kg untuk kegiatan usaha mikro sektor indusri, makanan olahan, dan kegiatan pedagang kaki lima kuliner, jumlah keluarga di Kabupaten Kudus sampai dengan semester pertama 2018 mencapai 264.542 keluarga.

Diperkirakan pengguna elpiji 3 kg sebesar 85 persen dengan rasio penggunaan 9 kg per keluarga per bulan.

Jumlah usaha mikro atau pedagang kaki lima (PKL) kuliner dan makanan olahan diperkirakan 2.740 pedagang dengan rasio penggunaan 27 kg per keluarga per bulan, sedangkan jumlah agen elpiji 3 kg di Kabupaten Kudus sembilan agen dengan jumlah pangkalan 825 pangkalan.

Sebanyak sembilan agen tersebut, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024