Solo (ANTARA) - Perusahaan finansial teknologi "peer to peer landing" Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp1,4 triliun hingga akhir tahun ini secara nasional seiring dengan meluasnya pasar "fintech" di dalam negeri.

"Dari awal kami berdiri Oktober 2017 hingga Februari 2019, penyaluran pinjaman sudah mencapai Rp310 miliar," kata Head of Public and Government Relation Akseleran Rimba Laut di Solo, Rabu.

Ia mengatakan untuk pertumbuhan penyaluran pinjaman setiap bulannya cukup signifikan, yaitu di kisaran 15-20 persen.

Sebagai gambaran, dikatakannya, hingga akhir tahun lalu pihaknya berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp210 miliar atau 105 persen dari target Rp200 miliar. Untuk angka tersebut disalurkan kepada 400 peminjam oleh pemberi pinjaman atau "lander" yang mencapai 56.000 "lander". 

"Sedangkan hingga akhir tahun ini harapan kami target tersebut bisa disalurkan kepada lebih dari 2.000 peminjam dengan jumlah pemberi pinjaman 100.000-120.000 'lander'," katanya.

Ia mengatakan untuk sektor yang disasar yaitu usaha produktif kelas menengah atas. Menurut dia, untuk minimal pinjaman yang dapat diakses oleh peminjam yaitu Rp75 juta, sedangkan di luar Jabodetabek minimal bisa meminjam Rp150 juta dan maksimal Rp2 miliar.

"Usaha yang kami fasilitasi di antaranya konstruksi, infrastruktur, oil and gas, dan industri kreatif. Meski demikian, saat ini kami juga mengarah ke usaha yang bergerak di sektor 'outsourching'," katanya.

Selanjutnya, dikatakannya, mengenai besaran bunga pinjaman yang dikenakan kepada peminjam dan imbal hasil yang diterima oleh "lander" sama, yaitu 18-21 persen/tahun.

Sementara itu, khusus di Kota Solo saat ini nilai yang sudah disalurkan oleh pemberi pinjamannya mencapai hampir Rp1 miliar. Pihaknya berharap pada tahun ini akan ada peningkatan 2-3 kali lipat. 

"Khusus untuk Akseleran, keuntungannya berupa 'fee' dari 'borrower' sebesar 0,25 persen kalau pengajuan pinjaman disetujui," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024