Wonosobo (ANTARA) - Kegiatan sambang desa yang dilakukan Bupati Wonosobo Eko Purnomo bersama kepala organisasi perangkat daerah dengan mengunjungi beberapa desa terpencil di Kecamatan Wadaslintang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
Sambang desa yang juga diikuti Dandim 0707/Wonosobo Letkol CZI Fauzan Fadli, Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras, dan Kajari Wonosobo Syaiful Bahri Siregar tersebut, mengunjungi Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang.
Bantuan yang diberikan kepada masyarakat, antara lain 30 paket bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp16 juta per rumah, masing-masing Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap yang berasal dari Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, bantuan bagi tiga pemerintah desa tersebut masing-masing senilai Rp1 juta dari Bank Jateng, bantuan 8.000 bibit pohon untuk seluruh desa di Kecamatan Wadaslintang yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, dan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) gratis dari Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo kepada 10 orang di Desa Trimulyo dan 12 orang di Desa Kalidadap.
Untuk kecamatan Wadaslintang total ada 123 IMB gratis yang diberikan. Bantuan juga Baznas bagi satu keluarga yang mengalami cacat tuna netra di Desa Kalidadap senilai Rp1 juta.
Selain bupati, dandim, kapolres, dan kajari juga menyampaikan bantuan tiga set seragam olahraga, beserta tiga bola voli dan tiga bola sepak di tiga sekolah di Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap yang mana bantuan tersebut bersumber dari Bagian Kesra Setda Wonosobo.
Selain bertemu masyarakat, bupati juga menyambangi pemerintahan desa setempat dan menitipkan beberapa pesan kepada kepala desa, antara lain mengingatkan para kepala desa untuk mampu menggali dan mengelola potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki, sekaligus kreatif serta inovatif mengembangkan potensi kearifan lokal menjadi sumber ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
Kepala desa beserta jajarannya diminta untuk terus meningkatkan profesionalisme, baik dalam hal manajerial, teknis pemerintahan, maupun pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja kelembagaan desa, meningkatkan kualitas proses perencanaan serta pengendalian pembangunan desa, meningkatkan pengelolaan keuangan desa yang berbasis pada kinerja dan kemampuan keuangan desa, sekaligus meningkatkan kuantitas serta kualitas pelayanan publik.
"Namun tetap disinergikan dengan program pemerintah yang diterima oleh desa, untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan pembangunan dan menciptakan keadilan antarwilayah di tingkat desa," kata bupati.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, katanya, pelaksanaan pembangunan desa dan pembinaan kemasyarakatan diharapkan kepala desa untuk melibatkan semua unsur masyarakat, seperti BPD, RW, RT, dan seluruh komponen masyarakat lainya, dalam setiap kebijakan, baik dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasinya.
Sambang desa yang juga diikuti Dandim 0707/Wonosobo Letkol CZI Fauzan Fadli, Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras, dan Kajari Wonosobo Syaiful Bahri Siregar tersebut, mengunjungi Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang.
Bantuan yang diberikan kepada masyarakat, antara lain 30 paket bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp16 juta per rumah, masing-masing Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap yang berasal dari Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, bantuan bagi tiga pemerintah desa tersebut masing-masing senilai Rp1 juta dari Bank Jateng, bantuan 8.000 bibit pohon untuk seluruh desa di Kecamatan Wadaslintang yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, dan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) gratis dari Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo kepada 10 orang di Desa Trimulyo dan 12 orang di Desa Kalidadap.
Untuk kecamatan Wadaslintang total ada 123 IMB gratis yang diberikan. Bantuan juga Baznas bagi satu keluarga yang mengalami cacat tuna netra di Desa Kalidadap senilai Rp1 juta.
Selain bupati, dandim, kapolres, dan kajari juga menyampaikan bantuan tiga set seragam olahraga, beserta tiga bola voli dan tiga bola sepak di tiga sekolah di Desa Trimulyo, Ngaliyan, dan Kalidadap yang mana bantuan tersebut bersumber dari Bagian Kesra Setda Wonosobo.
Selain bertemu masyarakat, bupati juga menyambangi pemerintahan desa setempat dan menitipkan beberapa pesan kepada kepala desa, antara lain mengingatkan para kepala desa untuk mampu menggali dan mengelola potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki, sekaligus kreatif serta inovatif mengembangkan potensi kearifan lokal menjadi sumber ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
Kepala desa beserta jajarannya diminta untuk terus meningkatkan profesionalisme, baik dalam hal manajerial, teknis pemerintahan, maupun pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja kelembagaan desa, meningkatkan kualitas proses perencanaan serta pengendalian pembangunan desa, meningkatkan pengelolaan keuangan desa yang berbasis pada kinerja dan kemampuan keuangan desa, sekaligus meningkatkan kuantitas serta kualitas pelayanan publik.
"Namun tetap disinergikan dengan program pemerintah yang diterima oleh desa, untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan pembangunan dan menciptakan keadilan antarwilayah di tingkat desa," kata bupati.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, katanya, pelaksanaan pembangunan desa dan pembinaan kemasyarakatan diharapkan kepala desa untuk melibatkan semua unsur masyarakat, seperti BPD, RW, RT, dan seluruh komponen masyarakat lainya, dalam setiap kebijakan, baik dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasinya.