Temanggung (ANTARA) - Raja dangdut Rhoma Irama meminta umat Islam jangan melakukan golput pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 17 April mendatang, karena jika golput akan merugikan diri sendiri.
"Saya menyeru kepada umat Islam jangan sampai golput, umat beriman dan orang baik jangan golput, karena kalau orang beriman, orang yang baik golput maka kursi-kursi DPR akan diduduki oleh orang-orang munafik," katanya di Temanggung, Selasa.
Padahal, katanya rakyat Indonesia harus mentaati undang-undang, suka tidak suka, mau tidak mau undang-undang itu dibuat oleh para anggota DPR.
Ia menyampaikan hal tersebut pada tabligh akbar bersama H. Rhoma Irama di Lapangan Maron, Sidorejo, Temanggung.
Ia juga meminta para pengunjung tabligh akbar tersebut jangan ada yang transaksional dalam pemilu nanti.
"Sudah ada yang ngasih sembako belum, sudah ada yang ngasih amplop belum," katanya.
Ia menuturkan barang siapa memilih seseorang berdasarkan pemberian tanpa menilai kompetensi orang itu maka hal itu sebagai proses suap-menyuap.
"Artinya membenarkan yang salah, karena ada pemberian maka ada yang tidak benar kita benarkan, yang salah kita benarkan itu adalah suap-menyuap, berapa banyak pejabat yang masuk penjara karena soal suap-menyuap. kenapa masuk penjara karena merugikan negara. orang yang menyuap dan orang yang disuap dua-duanya masuk neraka, kalau di dunia masuk penjara," katanya.
Ia menuturkan beda pilihan tidak usah bermusuhan, tetap bergandengan tangan.
"Cukup Allah yang akan menghakimi kebenaran dan kesalahan kita. Kita tidak berhak antipati terhadap pilihan orang lain," katanya.
Ia mengatakan dalam perbedaan mari berbeda pilihan, mari berbeda warna tetapi tetap menjaga ukuwah islamiyah, menjaga kerukunan antarumat beragama, menjaga persatuan dan kesatuan nasional sehingga pemilu yang bermartabat, damai, dan aman bisa tercapai.
"Saya menyeru kepada umat Islam jangan sampai golput, umat beriman dan orang baik jangan golput, karena kalau orang beriman, orang yang baik golput maka kursi-kursi DPR akan diduduki oleh orang-orang munafik," katanya di Temanggung, Selasa.
Padahal, katanya rakyat Indonesia harus mentaati undang-undang, suka tidak suka, mau tidak mau undang-undang itu dibuat oleh para anggota DPR.
Ia menyampaikan hal tersebut pada tabligh akbar bersama H. Rhoma Irama di Lapangan Maron, Sidorejo, Temanggung.
Ia juga meminta para pengunjung tabligh akbar tersebut jangan ada yang transaksional dalam pemilu nanti.
"Sudah ada yang ngasih sembako belum, sudah ada yang ngasih amplop belum," katanya.
Ia menuturkan barang siapa memilih seseorang berdasarkan pemberian tanpa menilai kompetensi orang itu maka hal itu sebagai proses suap-menyuap.
"Artinya membenarkan yang salah, karena ada pemberian maka ada yang tidak benar kita benarkan, yang salah kita benarkan itu adalah suap-menyuap, berapa banyak pejabat yang masuk penjara karena soal suap-menyuap. kenapa masuk penjara karena merugikan negara. orang yang menyuap dan orang yang disuap dua-duanya masuk neraka, kalau di dunia masuk penjara," katanya.
Ia menuturkan beda pilihan tidak usah bermusuhan, tetap bergandengan tangan.
"Cukup Allah yang akan menghakimi kebenaran dan kesalahan kita. Kita tidak berhak antipati terhadap pilihan orang lain," katanya.
Ia mengatakan dalam perbedaan mari berbeda pilihan, mari berbeda warna tetapi tetap menjaga ukuwah islamiyah, menjaga kerukunan antarumat beragama, menjaga persatuan dan kesatuan nasional sehingga pemilu yang bermartabat, damai, dan aman bisa tercapai.