Temanggung (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melibatkan 350 pekerja untuk melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019 di Lapangan Tenis Indoor Kowangan Temanggung.
Ketua KPU Kabupaten Temanggung M. Yusuf Hasyim di Temanggung, Senin, mengatakan surat suara yang dilipat pada tahap pertama ini adalah surat suara untuk DPR RI, surat suara ini datang pertama kali sebelum surat suara lainnya.
Ia mengatakan sejumlah pekerja lepas yang melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara ini sebelumnya telah melalui tahap seleksi, mereka juga dibekali dengan tata cara pelipatan yang benar dan sortir sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Ada tahap seleksinya, setelah dipastikan masuk. Mereka juga kami bekali dengan tata cara yang benar penyortiran dan pelipatan surat suara," katanya.
Ia menyebutkan dari 350 pekerja lepas tersebut dibagi dalam 35 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 10 orang, setiap kelompok juga dipimpin oleh satu orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.
"Guna mempermudah koordinasi hasil pekerjaan, ada satu di antara mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Ia mengatakan selama melakukan pelipatan mereka juga bertugas menyortir surat suara, untuk surat suara yang rusak atau tidak layak untuk digunakan pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung dipisahkan.
"Jika tidak terjadi kerusakan, surat suara kemudian dilipat dan dihitung untuk kemudian di simpan. Sedangkan yang rusak atau tidak sesuai maka akan dipisahkan," katanya.
Seorang pekerja lepas Anindita Putri mengatakan baru pertama kali ikut dalam proses penyortiran dan pelipatan surat suara, namun tidak menemui kesulitan.
"Memang harus hati-hati dan teliti dalam pelipatan maupun penyortiran, tetapi pada prinsipnya bisa dikerjakan dengan baik," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Temanggung M. Yusuf Hasyim di Temanggung, Senin, mengatakan surat suara yang dilipat pada tahap pertama ini adalah surat suara untuk DPR RI, surat suara ini datang pertama kali sebelum surat suara lainnya.
Ia mengatakan sejumlah pekerja lepas yang melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara ini sebelumnya telah melalui tahap seleksi, mereka juga dibekali dengan tata cara pelipatan yang benar dan sortir sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Ada tahap seleksinya, setelah dipastikan masuk. Mereka juga kami bekali dengan tata cara yang benar penyortiran dan pelipatan surat suara," katanya.
Ia menyebutkan dari 350 pekerja lepas tersebut dibagi dalam 35 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 10 orang, setiap kelompok juga dipimpin oleh satu orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.
"Guna mempermudah koordinasi hasil pekerjaan, ada satu di antara mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Ia mengatakan selama melakukan pelipatan mereka juga bertugas menyortir surat suara, untuk surat suara yang rusak atau tidak layak untuk digunakan pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung dipisahkan.
"Jika tidak terjadi kerusakan, surat suara kemudian dilipat dan dihitung untuk kemudian di simpan. Sedangkan yang rusak atau tidak sesuai maka akan dipisahkan," katanya.
Seorang pekerja lepas Anindita Putri mengatakan baru pertama kali ikut dalam proses penyortiran dan pelipatan surat suara, namun tidak menemui kesulitan.
"Memang harus hati-hati dan teliti dalam pelipatan maupun penyortiran, tetapi pada prinsipnya bisa dikerjakan dengan baik," katanya.