Boyolali (Antaranews Jateng) - Sebanyak 54 siswa dari tingkat SMA/SMK menjalani tahapan karantina dalam audisi menjadi perwakilan Duta Seni dan Misi Kebudayaan Kabupaten Boyolali 2019 ke mancanegara.

Para siswa ini, berawal dari 433 siswa yang mendaftar kemudian mengikuti tes empat tahap hingga akhirnya 50 anak ditambah empat orang Mbak dan Mas Boyolali, dan mereka kini sedang menjalani karantina, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, di Boyolali, Selasa.

Menurut Damanto, peserta calon duta seni tersebut selama menjalani karantina akan diuji ketrampilan kesenian seperti menari dan lainnya. Mereka yang menonjol bidang kesenian tentunya berpeluang terpilih menjadi wakil duta seni dan misi kebudayaan ke luar negeri.
     
"Peserta mengikuti seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara tahap I dan II, psikotes, dan menyisakan 50 peserta dan ditambah empat Mbak dan Mas Boyolali menjalani karantina," kata Darmanto.

Damanto mengatakan kegiatan karantina tersebut audisi tahap akhir di Bumi Perkemahan Indraprasta Pantaran, Ampel Boyolali, hingga terpilih 18 siswa yang menjadi duta seni dan misi kebudayaan pelajar tahun ini.
     
"Kami rencanakan peserta duta seni dan misi kebudayaan pelajar tahun ini akan diberangkatkan ke Negara Belanda, Perancis dan Jerman, saat masa liburan sekolah sekitar Juli mendatang. Peserta terpilih belum ditetapkan karena masih dalam tahap seleksi," katanya.

Pada duta seni misi kebudayaan pelajar yang dikirim ke luar negeri tersebut, kata dia, dilakukan yang ketujuh kalinya oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. 

"Kegiatan ini, sasarannya untuk mempromosikan seni budaya Boyolali ke luar negeri," katanya.
     
Selain itu, pihaknya juga untuk membuka wawasan dari anak-anak atau generasi muda agar lebih mendunia. Untuk itu, Pemkab Boyolali tahun ini, telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,6 miliar dari proses seleksi hingga pengiriman yang direncanakan akan menuju Negara Eropa.

"Sasaran kegiatan  jangka pendek mempromosikan seni budaya tradisi Boyolali sebagai warisan luhur Bangsa Indonesia ke luar negeri, dan jangka panjang anak-anak yang terpilih agar wawasannya terbuka hingga ke mancanegara. Mereka sebagai generasi penerus dengan tekun terus belajar menggantikan 10 hingga 20 tahun mendatang menjadi pemimpin yang lebih hebat," katanya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024