Semarang (Antaranews Jateng) - Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) di kompleks kampus Universitas Diponegoro Semarang dilengkapi alat pemeriksa kondisi tubuh secara menyeluruh berupa CT-Scan 128 Slice yang merupakan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi(Pemprov) Jawa Tengah(Jateng).
Peluncuran awal alat CT-Scan 128 Slice dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Wakil Rektor I, Muhammad Zainuri dan Direktur Utama RSND, Susilo Wibowo di lobi instalasi radiologi RSND Semarang, Senin.
Wakil Rektor I Muhammad Zainuri mengatakan bahwa alat CT-scan 12u Slice akan digunakan RSND untuk menunjang pendidikan sekaligus pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Alat ini mempunyai fungsi yang cukup penting bagi RSND, tidak hanya pada pendidikan, tetapi juga pada pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya masalah (penyakit) jantung," katanya.
Direktur Utama RSND Susilo Wibowo menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jateng, khususnya Gubernur Ganjar yang telah membantu pengadaan alat CT-scan 128 Slice seharga Rp12 miliar di RSND.
Menurut dia, dengan bantuan alat CT-scan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan RSND bagi masyarakat.
"Kami terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan menjadi rujukan bagi rumah sakit lain di Kota Semarang," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar berharap dengan bantuan alat pemeriksa jantung ini, maka masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang jauh lebih baik karena juga ditunjang dengan sumber daya manusia yang bagus.
"Ini alat yang canggih dan cepat untuk memeriksa jantung, saya tanya untuk merekam hanya membutuhkan waktu 10 detik sudah ketahuan hasilnya yang lebih presisi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menekankan pentingnya pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
"Mudah-mudahan dengan penambahan alat ini, RSND bisa berkontribusi lebih banyak di bidang kesehatan masyarakat tanpa melihat dan bertanya apakah si pasien mempunyai uang, apakah seagama dengan kita, apakah sesuku dengan kita, apakah segolongan dengan kita, atau apakah sepilihan Pilpres dengan kita," ujarnya.
Yang terpenting, lanjut Gubernur, tenaga medis di RSND harus melayani dan mengobati masyarakat dengan baik agar RSND bisa menjadi rumah sakit rujukan yang top dengan segala inovasi.
"Kita mempunyai kewajiban membantu rakyat untuk bahagia, sakit disembuhkan, mempunyai masalah diselesaikan dengan baik," tandasnya.
Peluncuran awal alat CT-Scan 128 Slice dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Wakil Rektor I, Muhammad Zainuri dan Direktur Utama RSND, Susilo Wibowo di lobi instalasi radiologi RSND Semarang, Senin.
Wakil Rektor I Muhammad Zainuri mengatakan bahwa alat CT-scan 12u Slice akan digunakan RSND untuk menunjang pendidikan sekaligus pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Alat ini mempunyai fungsi yang cukup penting bagi RSND, tidak hanya pada pendidikan, tetapi juga pada pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya masalah (penyakit) jantung," katanya.
Direktur Utama RSND Susilo Wibowo menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jateng, khususnya Gubernur Ganjar yang telah membantu pengadaan alat CT-scan 128 Slice seharga Rp12 miliar di RSND.
Menurut dia, dengan bantuan alat CT-scan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan RSND bagi masyarakat.
"Kami terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan menjadi rujukan bagi rumah sakit lain di Kota Semarang," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar berharap dengan bantuan alat pemeriksa jantung ini, maka masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang jauh lebih baik karena juga ditunjang dengan sumber daya manusia yang bagus.
"Ini alat yang canggih dan cepat untuk memeriksa jantung, saya tanya untuk merekam hanya membutuhkan waktu 10 detik sudah ketahuan hasilnya yang lebih presisi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menekankan pentingnya pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
"Mudah-mudahan dengan penambahan alat ini, RSND bisa berkontribusi lebih banyak di bidang kesehatan masyarakat tanpa melihat dan bertanya apakah si pasien mempunyai uang, apakah seagama dengan kita, apakah sesuku dengan kita, apakah segolongan dengan kita, atau apakah sepilihan Pilpres dengan kita," ujarnya.
Yang terpenting, lanjut Gubernur, tenaga medis di RSND harus melayani dan mengobati masyarakat dengan baik agar RSND bisa menjadi rumah sakit rujukan yang top dengan segala inovasi.
"Kita mempunyai kewajiban membantu rakyat untuk bahagia, sakit disembuhkan, mempunyai masalah diselesaikan dengan baik," tandasnya.