Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan 35 bupati dan wali kota di provinsi ini waspada dan mengantisipasi terjadinya teror pembakaran mobil dan sepeda motor yang meresahkan masyarakat.
    
"Saya telah perintahkan semua bupati/wali kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi poskamling, pasang CCTV, dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya," kata Ganjar usai menggelar pertemuan dengan Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi di Puri Gedeh, Kamis (7/2) malam.
    
Instruksi kepada bupati/wali kota tersebut, lanjut Ganjar, tidak hanya di daerah yang terjadi teror pembakaran mobil-motor, tapi berlaku untuk semua daerah.
    
Orang nomor satu di Jateng itu juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang karena jajaran Polda Jateng dan Kapolda, Pangdam dan instansi terkait sudah berjalan dengan cara, instrumen dan kewenangannya masing-masing.
    
Ganjar juga meminta masyarakat semakin menumbuhkan kesadarannya dalam mengamankan daerah masing-masing karena jajaran aparat penegak hukum tidak akan berhasil jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat.
    
"Kalau masyarakat tidak medukung, maka TNI/Polri tidak bisa karena membangun kesadaran kembali dari masyarakat untuk mengamankan lingkungannya masing-masing itu yang terpenting dan kami dibantu Kapolda Jateng serta Pangdam IV /Diponegoro telah melakukan banyak hal untuk pengamanan dan pengungkapan kasus ini," ujarnya.
    
Saat ditanya mengenai kemungkinan apakah teror pembakaran mobil ini terkait tahun politik, Ganjar enggan berspekulasi dan memutuskan terlalu dini.
    
"Nanti jika terungkap satu saja, maka akan terungkap semuanya, maka jalan satu-satunya untuk mengungkap ini pelakunya harus ditangkap," katanya.
    
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan bahwa kasus teror pembakaran mobil-motor, yang terakhir di Kabupaten Grobogan, itu mempunyai motif yang sama dengan teror yang terjadi di beberapa kota lain di Jateng.
    
Kapolda menyebutkan tindakan yang dilakukan kepolisian untuk mengungkap kasus ini antara lain, membentuk tim khusus yang beranggotakan Polda Jateng, polres-polres, TNI, dan tim dari Mabes Polri.
    
"Kami sudah melakukan razia-razia di jalanan, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penguatan tim. Total ada 1.200 personel yang kami terjunkan khusus untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.
    
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi mengaku siap mengerahkan jajarannya untuk membantu upaya pengamanan wilayah.
    
"Di masing-masing kelurahan dan desa, kami tambah jumlah Babinsa untuk membuat masyarakat semakin tenang dan menghindari aksi serupa. Kami siap membackup penuh, baik kekuatan maupun sarana prasarana yang ada," ucapnya.

 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024