Jakarta (Antaranews Jateng) - Tingkat kasus kanker baru dan kematian akibat kanker turun di AS selama beberapa dekade terakhir.

Tetapi kanker tertentu menjadi lebih umum di kalangan muda Amerika. Para peneliti dari American Cancer Society dan National Cancer Institute menyebut obesitas mungkin adalah penyebabnya, Time melaporkan, Senin.

Tingkat kasus enam kanker yang berhubungan dengan obesitas meningkat di antara orang dewasa berusia 25-49 antara tahun 1995 dan 2014, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Public Health dan berdasarkan informasi dalam database Cancer in North America.

Kanker-kanker tersebut adalah: multiple myeloma, colorectal, endometrial, kantong empedu, ginjal dan pankreas.

Meskipun kanker paling sering menyerang orang dewasa yang lebih tua, peningkatan paling tajam ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda.

Kanker pankreas mencontohkan pola: antara tahun 1995 dan 2014, insiden penyakit meningkat sebesar 0,77 persen per tahun pada orang berusia 45-49; sebesar 2,47 persen pada orang di usia 30-34; dan sebesar 4,34 persen di antara usia 25-29. Kanker ginjal memiliki peningkatan tahunan paling tajam untuk anak muda Amerika: 6,23 persen antara tahun 1995 dan 2014.

Sementara beberapa kanker memiliki penyebab yang cukup jelas - seperti merokok untuk kanker paru-paru, atau HPV untuk kanker serviks - banyak yang disebabkan oleh pertemuan kebetulan, faktor genetik dan gaya hidup serta faktor kesehatan.

Obesitas adalah salah satu yang paling berpengaruh.

Penelitian telah mengaitkan kelebihan berat badan dengan sekitar 40 persen kasus kanker di AS, dan itu merupakan faktor risiko untuk jenis umum seperti kanker payudara, ovarium, dan hati.

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kanker dalam beberapa cara. Ini dapat meningkatkan peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk sejumlah kondisi kronis dan telah ditemukan memicu pertumbuhan sel kanker.

Obesitas juga dapat mengubah tingkat hormon seks dan pertumbuhan, serta insulin, yang dapat memicu faktor pertumbuhan yang memungkinkan sel kanker berkembang biak. Dan beberapa makanan yang menggemukkan, seperti daging olahan dan makanan ringan, telah dikaitkan secara independen dengan risiko kanker.

Baca juga: Perempuan muda dengan obesitas berisiko terkena kanker usus besar

Baca juga: Kekurangan vitamin D dan obesitas tingkatkan risiko kanker payudara

Baca juga: Empat puluh persen kanker di AS berhubungan dengan kelebihan berat badan

Penerjemah: Ida Nurcahyani


Pewarta : ANTARANEWS
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024