Semarang (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara IX dan Pemerintah Kabupaten Batang sepakat dalam mengembangkan kawasan dengan menggunakan konsep transit oriented development (TOD) yang mengintegrasikan tempat istirahat di tol dengan pariwisata serta melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol dan Bupati Batang Wihaji di kantor PTPN IX, Semarang, Senin.
Dirut PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan bahwa kerja sama dengan Pemkab Batang ini dilakukan atas dasar azas manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat sekitar terutama yang menjadi pelaku UMKM dan terdampak pembangunan jalan tol trans-Jawa.
"Konsepnya adalah kita bantu pemerintah sebagai agent of development. Akan tetapi, kami tetap menjaga muruah sebagai BUMN," katanya.
Dalam kerja sama pengembangan wilayah di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, itu, ia menegaskan PTPN IX akan fokus membantu para pelaku UMKM yang terdampak pembangunan jalan tol trans-Jawa.
"Ini perjalanan panjang untuk mewujudkan hal yang besar, kami ingin dijalankan dengan akselerasi," ujarnya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa penandatangan nota kesepahaman ini menjadi dasar bagi kedua belah pihak untuk melakukan tahapan berikutnya.
"Ini bagian dari usulan pemerintah daerah kepada Bapak Presiden untuk mengembangkan kawasan dengan konsep TOD, tidak hanya rest area, tetapi juga wisata dan UMKM," katanya.
Pemkab Batang dan PTPN IX, kata dia, menyambut baik jika ada investor yang terlibat dalam pengembangan kawasan yang diusulkan seluas 157 hektare, baik itu berupa penanaman modal dalam negeri maupun asing.
"Kami berharap semua bisa dilaksanakan secepatnya, dan yang kita lakukan sekarang agar tidak melanggar peraturan," ujarnya.
Ke depannya, Pemkab Batang akan menindaklanjuti kesepakatan ini dengan mengumpulkan intansi terkait untuk membicarakan perencanaan secara teknis.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol dan Bupati Batang Wihaji di kantor PTPN IX, Semarang, Senin.
Dirut PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan bahwa kerja sama dengan Pemkab Batang ini dilakukan atas dasar azas manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat sekitar terutama yang menjadi pelaku UMKM dan terdampak pembangunan jalan tol trans-Jawa.
"Konsepnya adalah kita bantu pemerintah sebagai agent of development. Akan tetapi, kami tetap menjaga muruah sebagai BUMN," katanya.
Dalam kerja sama pengembangan wilayah di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, itu, ia menegaskan PTPN IX akan fokus membantu para pelaku UMKM yang terdampak pembangunan jalan tol trans-Jawa.
"Ini perjalanan panjang untuk mewujudkan hal yang besar, kami ingin dijalankan dengan akselerasi," ujarnya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa penandatangan nota kesepahaman ini menjadi dasar bagi kedua belah pihak untuk melakukan tahapan berikutnya.
"Ini bagian dari usulan pemerintah daerah kepada Bapak Presiden untuk mengembangkan kawasan dengan konsep TOD, tidak hanya rest area, tetapi juga wisata dan UMKM," katanya.
Pemkab Batang dan PTPN IX, kata dia, menyambut baik jika ada investor yang terlibat dalam pengembangan kawasan yang diusulkan seluas 157 hektare, baik itu berupa penanaman modal dalam negeri maupun asing.
"Kami berharap semua bisa dilaksanakan secepatnya, dan yang kita lakukan sekarang agar tidak melanggar peraturan," ujarnya.
Ke depannya, Pemkab Batang akan menindaklanjuti kesepakatan ini dengan mengumpulkan intansi terkait untuk membicarakan perencanaan secara teknis.