Boyolali (Antaranews Jateng) - Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Boyolali telah membuka seluruh jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu, mulai Rabu, karena kondisi cuaca sudah mulai membaik.

BTNGMb sebelumnya menutup jalur pendakian sejak tanggal 30 Desember 2018 hingga Selasa (15/1), karena kondisi cuaca di Gunung Merbabu sangat ekstrem dan sering terjadi hujan badai.

BTNGMb kembali membuka melalui Surat Edaran (SE) No.34/T.35/TU/EVLAP/2019 tentang Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Merbabu, per tanggal 16 Januari 2019. Para pendaki Merbabu yang rata-rata mencapai sekitar 400 hingga 500 per minggu sudah diperolehkan melakukan aktivitas pendakian.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Edy Sutiyarto, pihaknya kembali membuka jalur pendakian ke puncak gunung yang tingginya sekitar 3.142 meter di atas permukaan air laut itu, dengan mempertimbangan kondisi cuaca. 

"Kami membuka jalur pendakian setelah memantau kondisi cuaca di jalur pendakian Gunung Merbabu, dan berdasarkan cuaca dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), " kata Edy Sutiyarto.

Jalur pendakian Ke puncak Merbabu dibuka baik melalui di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Salatiga, Kabupaten Semarang maupun Magelang.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pendaki tetap harus waspada dengan kondisi cuaca yang sering datang secara tiba-tiba seperti hujan badai di lereng gunung.

Selain itu, pendaki juga harus tetap mematuhi peraturan yang berlaku termasuk "standard operating procedure" (SOP) pendakian di jalur Taman Nasional Gunung Merbabu.
     
"Pendaki mempersiapkan dengan bekal cukup dan kondisi badan fit. Hal ini, sebagai antisipasi jika terjadi cuaca ekstrem lebih baik berlindung sementara. Jika kondisi sudah normal baru bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024