Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pembangunan jalur rel ganda koridor Purwokerto-Kroya hampir selesai karena progresnya sudah mencapai 97,73 persen, kata Pejabat Pembuat Komitmen Jalur Rel Ganda Cirebon-Kroya Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan Yofi Okadriza.

"Sekarang tinggal proses `switch over` (memindah) atau penyambungan-penyambungan dari jalur rel yang ada saat ini ke jalur rel yang baru," katanya di sela uji coba pengoperasian "underpass" Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, pemindahan jalur rel lama ke jalur rel yang baru dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu perjalanan kereta api.

Ia mengatakan secara fisik pada jalur rel ganda Purwokerto-Kroya ada lima stasiun, yakni Purwokerto, Notog, Kebasen, Randegan, dan Kroya.

"Purwokerto-Notog secara fisik sekarang sudah tersambung `double track` (jalur rel ganda), jembatan Sungai Logawa sudah selesai. Kemudian Notog-Kebasen itu sudah selesai semua karena pembangunan terowongan Notog, dua terowongan di Kebasen, serta jembatan Sungai Serayu sudah selesai, sekarang tinggal memutus (yang lama) dan menyambungkannya dengan yang baru, artinya yang lama tidak digunakan lagi," katanya.

Menurut dia, jalur rel ganda pada petak Kebasen-Randegan sudah selesai namun belum dioperasikan dengan pertimbangan efektivitas pengoperasian.

Sementara jalur rel ganda petak Randegan-Kroya sudah selesai tinggal memutus jalur rel lama di Kroya untuk disambungkan dengan jalur yang baru.

"Dalam waktu dekat, kami akan rapat dengan PT KAI (Persero) untuk rencana pengoperasian `double track` petak Kebasen-Randegan dan Randegan-Kroya. Jadi dua petak dulu, selanjutnya Purwokerto-Kebasen. Target kami tidak lewat dari bulan Maret," katanya.

Lebih lanjut, Yofi mengatakan pembangunan jalur rel ganda Purwokerto-Kroya merupakan proyek "multiyears" tahun 2016-2018 namun ada tiga paket pekerjaan yang dimintakan perpanjangan waktu ke Menteri Keuangan.

Kendati Menteri Keuangan menyetujui perpanjangan "multiyears" hingga tahun 2019 atau selama satu tahun, kata dia, pihaknya hanya memanfaatkannya selama tiga bulan.

"Pengajuan perpanjangan waktu `multiyears` itu dilakukan karena ada beberapa perubahan desain, salah satunya untuk pembangunan jembatan Sungai Logawa," katanya.

Selain itu, kata dia, perpanjangan waktu itu juga berkaitan dengan masa angkutan Natal dan Tahun Baru yang berdampak pada berhentinya proyek pembangunan jalur rel ganda untuk sementara.

Ia memperkirakan dengan adanya jalur rel ganda Purwokerto-Kroya, dapat menghemat waktu perjalanan kereta api sekitar tujuh hingga delapan menit dari biasanya yang mencapai 35 menit.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024