Semarang (Antaranews Jatenf) - Dinas Perdagangan Kota Semarang segera melanjutkan pembongkaran kios pedagang kaki lima (PKL) di bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang, khususnya di Kelurahan Karangtempel.
"Minggu depan, kami akan mulai bongkar 100 kios setiap minggunya. Kami sudah melayangkan surat kepada PKL Karya Mandiri agar simultan pindah," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Rabu.
Fajar menegaskan langkah pembongkaran tersebut dilakukan karena tenggat waktu yang diberikan kepada PKL Karya Mandiri untuk segera pindah sudah molor terlalu lama.
Langkah relokasi PKL di kawasan Sungai BKT itu dilakukan seiring proyek normalisasi sungai yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak akhir 2017.
Diakuinya, masih ada PKL yang enggan untuk pindah, padahal relokasi secara masal sebenarnya sudah disepakati dilakukan akhir Desember 2018.
Para PKL beralasan fasilitas di tempat relokasi yang belum tersedia, seperti listrik, air, dan akses jalan, namun Fajar memastikan segera memenuhi fasilitas-fasilitas tersebut.
Saat ini, kata dia, Dinas Perdagangan sudah melakukan pengukuran lapak di tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
Selain di kawasan MAJT Semarang, tempat relokasi PKL di kawasan yang akrab disebut Barito itu juga disediakan di Pasar Klithikan Penggaron dan sudah mulai ditempati pedagang.
"Kami juga sudah mengukur untuk kebutuhan listrik di tempat relokasi. Karena itu, kami meminta mereka untuk segera pindah. Selain listrik, jalan juga sedang dipersiapkan," kata Fajar.
Pengerasan jalan untuk akses masuk ke tempat relokasi PKL di kawasan MAJT Semarang sudah dilakukan sehingga pedagang bisa pindah secara simultan, lanjut dia, sembari menunggu pekerjaan selesai.
Setiap minggu, kata dia, enam kios dibongkar sejak ada kesepakatan pindah, tetapi karena kurang efisien akan diperbanyak 100 kios setiap minggu mulai pekan depan.
"Kan waktunya sudah selesai. Mereka juga sudah menyepakati pindah pada minggu keempat Desember 2018. Namun, sampai sekarang belum pindah," katanya.
Dari data Dinas Perdagangan Kota Semarang, sampai sekarang ini masih ada sekitar 300 kios PKL yang bertahan di Kelurahan Karangtempel. *
"Minggu depan, kami akan mulai bongkar 100 kios setiap minggunya. Kami sudah melayangkan surat kepada PKL Karya Mandiri agar simultan pindah," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Rabu.
Fajar menegaskan langkah pembongkaran tersebut dilakukan karena tenggat waktu yang diberikan kepada PKL Karya Mandiri untuk segera pindah sudah molor terlalu lama.
Langkah relokasi PKL di kawasan Sungai BKT itu dilakukan seiring proyek normalisasi sungai yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak akhir 2017.
Diakuinya, masih ada PKL yang enggan untuk pindah, padahal relokasi secara masal sebenarnya sudah disepakati dilakukan akhir Desember 2018.
Para PKL beralasan fasilitas di tempat relokasi yang belum tersedia, seperti listrik, air, dan akses jalan, namun Fajar memastikan segera memenuhi fasilitas-fasilitas tersebut.
Saat ini, kata dia, Dinas Perdagangan sudah melakukan pengukuran lapak di tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
Selain di kawasan MAJT Semarang, tempat relokasi PKL di kawasan yang akrab disebut Barito itu juga disediakan di Pasar Klithikan Penggaron dan sudah mulai ditempati pedagang.
"Kami juga sudah mengukur untuk kebutuhan listrik di tempat relokasi. Karena itu, kami meminta mereka untuk segera pindah. Selain listrik, jalan juga sedang dipersiapkan," kata Fajar.
Pengerasan jalan untuk akses masuk ke tempat relokasi PKL di kawasan MAJT Semarang sudah dilakukan sehingga pedagang bisa pindah secara simultan, lanjut dia, sembari menunggu pekerjaan selesai.
Setiap minggu, kata dia, enam kios dibongkar sejak ada kesepakatan pindah, tetapi karena kurang efisien akan diperbanyak 100 kios setiap minggu mulai pekan depan.
"Kan waktunya sudah selesai. Mereka juga sudah menyepakati pindah pada minggu keempat Desember 2018. Namun, sampai sekarang belum pindah," katanya.
Dari data Dinas Perdagangan Kota Semarang, sampai sekarang ini masih ada sekitar 300 kios PKL yang bertahan di Kelurahan Karangtempel. *