Solo (Antaranews Jateng) - Indonesian Basketball League (IBL) kembali hadir dengan mempersembahkan pertandingan para pemain bintang yang tergabung dalam IBL Pertamax All Star 2019 yang digelar, di GOR Sritex Arena Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1).
IBL Pertamax All Star sebagai ajang kompetisi mempertemukan pemain bintang profesional untuk mencari pemain terbaik di antara yang terbaik, kata Assistant Manager Marketing Communication PT Pertamina (Persero), Danang Widiasurya, di Hotel Aston Solo, Rabu.
Menurut Danang Widiasurya, pertandingan IBL Pertamax All Star antara tim Merah melawan Tim Putih tersebut juga bertujuan sebagai ajang sarana hiburan yang menampilkan "Slam Dunk Contest", "3 Points Shootout", "Skill Challenge" dan "entertainment" artis nasional, Virzha.
Danang mengatakan berbeda dari tahun sebelumnya yang diselenggarakan di Kota Jakarta, IBL Pertamax 2019 berinovasi dengan digelar momentum Pertamax All Stare di Kota Solo, Jateng. Dipilihmya Solo, karena antusias tinggi dari masyarakat khususnya para millenial yang menantikan bintang lapangan dinobatkan sebagai Pertamax All Star 2019.
Seluruh pemain baik lokal maupun asing berkesempatan mendapatkan vote dari seluruh penggemar olahraga bola basket di Indonesia.
Pada ajang IBl Pertamax All Star terbagi dalam divisi Tim Merah dan Putih yang telah menentukan pemain di masing-masing klub yang berhak masuk dalam nominasi dan melangkah ke tahap selanjutnya. Tahap pilihan berdasarkan suara atau vote terbanyak melalui aplikasi "MyPertamina", caranya mudah hanya follow akun instagram "@MyPertamina" dan download aplikasi MyPertamina kemudian registrasi data diri dan vote pemain faforitnya.
"10 pemain dipilih berdasarkan hasil suara terbanyak dari para pecinta bola basket Tanah Air," kata Danang.
Arifun Dhalia, selaku VP promotion dan Marketing Communication PT Pertamina, menambahkan, pihaknya berharap dengan acara tersebut "brand awareness" terhadap produk Pertamax di kalangan millenial makin meningkat antusias konsumen untuk menggunakan produk Pertamax.
Chief Marketing Officer IBL Cahyadi Wanda mengatakan pertandingan para bintang profesional IBL Pertamax All Star 2019 memilih Solo, karena selain sering digunakan ajang IBL, Solo juga memiliki sejarah olahraga basket yang baik.
"Awalnya ada empat kandidat sebagai tempat pertandingan All Star, antara lain Yogyakarta, Bali, Semarang, dan Solo. Namun, akhirnya terpilih Kota Solo karena sejarah perkembangan basketnya baik," kata Cahyadi.
Pada pertandingan All Star, kata Cahyadi, Tim Merah dengan pelatih Wahyu Widayat Jati (HSN), sedangkan pelatih Tim Putih Giedrius Zibenas (Stapac Jakarta).
Starting five untuk tim merah diisi tiga pemain Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu, Jamarr Johson, dan Dior Lowhom. Dua pemain lainnya, Galank Gunawan (Bima Perkasa Yogyakarta) dan Abraham Wenas (Hang Tuah).
Lima pemain Tim Putih yakni Andakara Prastawa (Pelita), Adhi Pratama (Pelita), Wayne Brodford (Pelita), Kore White (Perlita), Abraham Damar Grahita (Stapac).
"Para pemain terpilih berdasarkan voting tertinggi sesuai klasifikasi pemain yang didaftarkan semua tim ke IBL, yakni posisi 'guard', 'forward', 'center', 'smallman' dan 'big man'. Pemian cadangan merupakan pilihan manajemen IBL dan para pelatih setiap baik Tim Merah maupun Putih," katanya.
IBL Pertamax All Star sebagai ajang kompetisi mempertemukan pemain bintang profesional untuk mencari pemain terbaik di antara yang terbaik, kata Assistant Manager Marketing Communication PT Pertamina (Persero), Danang Widiasurya, di Hotel Aston Solo, Rabu.
Menurut Danang Widiasurya, pertandingan IBL Pertamax All Star antara tim Merah melawan Tim Putih tersebut juga bertujuan sebagai ajang sarana hiburan yang menampilkan "Slam Dunk Contest", "3 Points Shootout", "Skill Challenge" dan "entertainment" artis nasional, Virzha.
Danang mengatakan berbeda dari tahun sebelumnya yang diselenggarakan di Kota Jakarta, IBL Pertamax 2019 berinovasi dengan digelar momentum Pertamax All Stare di Kota Solo, Jateng. Dipilihmya Solo, karena antusias tinggi dari masyarakat khususnya para millenial yang menantikan bintang lapangan dinobatkan sebagai Pertamax All Star 2019.
Seluruh pemain baik lokal maupun asing berkesempatan mendapatkan vote dari seluruh penggemar olahraga bola basket di Indonesia.
Pada ajang IBl Pertamax All Star terbagi dalam divisi Tim Merah dan Putih yang telah menentukan pemain di masing-masing klub yang berhak masuk dalam nominasi dan melangkah ke tahap selanjutnya. Tahap pilihan berdasarkan suara atau vote terbanyak melalui aplikasi "MyPertamina", caranya mudah hanya follow akun instagram "@MyPertamina" dan download aplikasi MyPertamina kemudian registrasi data diri dan vote pemain faforitnya.
"10 pemain dipilih berdasarkan hasil suara terbanyak dari para pecinta bola basket Tanah Air," kata Danang.
Arifun Dhalia, selaku VP promotion dan Marketing Communication PT Pertamina, menambahkan, pihaknya berharap dengan acara tersebut "brand awareness" terhadap produk Pertamax di kalangan millenial makin meningkat antusias konsumen untuk menggunakan produk Pertamax.
Chief Marketing Officer IBL Cahyadi Wanda mengatakan pertandingan para bintang profesional IBL Pertamax All Star 2019 memilih Solo, karena selain sering digunakan ajang IBL, Solo juga memiliki sejarah olahraga basket yang baik.
"Awalnya ada empat kandidat sebagai tempat pertandingan All Star, antara lain Yogyakarta, Bali, Semarang, dan Solo. Namun, akhirnya terpilih Kota Solo karena sejarah perkembangan basketnya baik," kata Cahyadi.
Pada pertandingan All Star, kata Cahyadi, Tim Merah dengan pelatih Wahyu Widayat Jati (HSN), sedangkan pelatih Tim Putih Giedrius Zibenas (Stapac Jakarta).
Starting five untuk tim merah diisi tiga pemain Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu, Jamarr Johson, dan Dior Lowhom. Dua pemain lainnya, Galank Gunawan (Bima Perkasa Yogyakarta) dan Abraham Wenas (Hang Tuah).
Lima pemain Tim Putih yakni Andakara Prastawa (Pelita), Adhi Pratama (Pelita), Wayne Brodford (Pelita), Kore White (Perlita), Abraham Damar Grahita (Stapac).
"Para pemain terpilih berdasarkan voting tertinggi sesuai klasifikasi pemain yang didaftarkan semua tim ke IBL, yakni posisi 'guard', 'forward', 'center', 'smallman' dan 'big man'. Pemian cadangan merupakan pilihan manajemen IBL dan para pelatih setiap baik Tim Merah maupun Putih," katanya.