Solo  (Antaranews Jateng) - Solo Great Sale (SGS) yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019 ditargetkan bisa meraup omzet mencapai Rp600 miliar atau lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya Rp520 miliar.

Sekretaris Solo Great Sale (SGS) 2019 David R Wijaya di Solo, Rabu, mengatakan selama ini cukup banyak transaksi SGS yang diikuti oleh warga Jawa Timur, di antaranya dari Ngawi, Madiun, dan Kertosono.

Menurut dia, khususnya masyarakat Ngawi dan Madiun lebih suka berbelanja di Solo dibandingkan kota besar lain di Jawa Timur.
    
"Bagi mereka lebih dekat ke Solo jika dibandingkan ke Surabaya atau Malang. Apalagi setelah dibukanya tol ini," katanya.
 
"Tahun ini jalan tol sangat memudahkan dan mempercepat jarak tempuh," katanya.

Ia mengatakan seperti jarak tempuh Semarang-Solo hanya memakan waktu 1,5 jam, jauh lebih cepat jika dibandingkan sebelumnya hingga 3 jam.

"Oleh karena itu, untuk SGS kali ini kami akan banyak melakukan sosialisasi ke kota lain, baik yang ada di Jawa Tengah maupun Jawa Timur," katanya.
   
Sementara itu, mengenai jumlah tenant pihaknya menargetkan pada SGS kali ini diikuti hingga 6.000 tenant atau lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya target 5.000 tenant.

Kami optimistis tercapai karena melihat tahun lalu realisasi jumlah tenant yang mengikuti sampai 5.600 tenant," katanya.
    

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024