Semarang (Antaranews Jateng) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi sekolah-sekolah yang berkomitmen menjunjung keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika dalam mendidik siswa-siswinya.

"Kita berbeda karena perbedaan itu rahmat dari Allah SWT, tapi perbedaan itu harus dalam kerangka tunggal ika dan masyarakat harus teguh bersatu, untuk menjamin tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya di Semarang, Selasa.

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin itu, menjelaskan upaya untuk menjunjung persatuan dan kesatuan dalam keberagaman dapat diteladani dari kisah Nabi Muhammad SAW yang berjuang mempersatukan dan membangun kerukunan di negara Arab, meski penduduknya memeluk keyakinan yang berbeda.

Menurut dia, tanggung jawab besar yang diemban setiap institusi pendidikan saat ini menanamkan budi pekerti kepada anak didiknya.

Putra ulama karismatik Kiai Haji Maimoen Zubair itu, menginginkan para pelajar memahami tata krama dan menghormati orang yang ada di sekelilingnya yang dapat dipelajari salah satunya dengan memahami bahasa Jawa.

"Saya beberapa kali berinteraksi dengan orang barat maupun orang timur. Saya mempelajari bahasa Inggris dan bahasa Arab, tapi saya belum bisa menemukan pendidikan karakter yang kuat di dalam bahasa, kecuali bahasa Jawa. Bahasa Jawa sangat santun karena mengajarkan tata krama saat kita bertutur kata dengan orang tua," ujarnya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, juga ingin para pelajar menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa sosial.

"Di dunia pendidikan yang mengedepankan akhlak atau karakter, kita harus menanamkan jiwa sosial. Contohnya dengan menyayangi anak-anak yang membutuhkan, seperti anak yatim yang tidak lagi memiliki orang tua, ini memberikan pelajaran kepada anak-anak kita untuk menumbuhkan jiwa sosial mereka," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024