Magelang (Antaranews Jateng) - Tari kolosal Kidung Karmawibangga yang melibatkan sekitar 100 seniman menghibur wisatawan di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, pada libur Natal 2018, Selasa.

 Tari Kidung Karmawibangga yang dipentaskan di panggung permanen Taman Lumbini kawasan Taman Wisata Candi Borobudur tersebut menarik banyak wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk menyaksikan dari dekat.

Mereka bukan saja menyaksikan tarian yang begitu indah dan enerjik itu, tetapi sebagian mereka tertarik untuk mengajak foto bersama para penari usai pertunjukan. Para penari pun melayani pengunjung dengan ramah yang ingin berfoto bersama. 

Koordinator tarian kolosal Kidung Karmawibangga, Sucoro mengatakan tarian yang melibatkan seniman dari Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang ini menceritakan kisah asmara di Bukit Bumi Sambara Budara.

"Di Bumi sambara ada sebauh kerajaan Kanaya dan sang raja mempunyai dua orang anak laki-laki, saat kerajaan itu dilanda musibah, sang raja memerintahkan kedua anaknya itu untuk mencari tumbal negara agar negara kembali tenteram," katanya.

 Kedua anak raja tersebut adalah Pangeran Sancaka dan Pangeran Sangkala, yang keduanya memiliki sifat yang berbeda. Pangeran Sancaka mempunyai kepribadian yang baik, sedangkan Pangeran Sangkala dengan kepribadian yang buruk.

"Akhirnya yang mendapat pusaka sebagai tumbal negara adalah Pangeran Sancaka, setelah  pusaka dipersembahkan ke kerajaan maka kerajaan menjadi tenteram kembali. Cerita Bukit Bumi Sambara Budara itu terdapat di relief Candi Borobudur," katanya.

 Ia menuturkan ada pesan yang disampaikan dari cerita itu, Sangkala yang memiliki sifat buruk tidak berhasil mendapatkan pusaka, kemudian Sancaka dengan sifat baik berhasil mendapatkan suatu pusaka berupa keris.

"Secara umum, cerita ini menyampaikan pesan bahwa Borobudur itu bisa menjadi monumen yang megah pasti ada kebersamaan manusia dengan semua makhluk," katanya. 

 Ia berharap pentas kesenian seperti ini tidak hanya pada masa liburan tetapi sebaiknya juga digelar paling tidak setiap minggu. Idealnya seminggu sekalai, jadi ada kesan tersendiri bagi pengunjung, sehingga mereka ke sini bukan hanya melihat candi saja.

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan pada masa ramai pengunjung liburan sekolah bersamaan Natal dan Tahun Baru 2019, pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 di Taman Lumbini kompleks Taman Wisata Candi Borobudur setiap hari digelar sejumlah kesenian.
 
"Kami menampilkan aneka hiburan pada masa ramai pengunjung tersebut, antara lain ada Santa Clause dan kurcaci, cokekan, perkusi, kidung karmawibangga, wayang kulit, gending rohani, dan opera van jathilan," katanya. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024