Kudus (Antaranews Jateng) - Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan diperkirakan baru 5 persen dari 13.000 UMKM yang ada Kabupaten Jenang ini.

"Selama ini yang mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan didominasi perusahaan skala menengah, besar, pegawai pemerintah non-PNS serta perangkat desa," kata Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kudus Ishak ditemui di sela-sela Workshop Pembangunan Usaha dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Era Industri di Kudus, Kamis.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kudus dengan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrisan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kudus.

Sementara jumlah tenaga kerja informal yang terdaftar mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan di BPJS Ketenagakerjaan Kudus, katanya, hingga kini baru mencapai 9.295 pekerja.

Jumlah tersebut, kata dia, tentu belum sebanding dengan jumlah UMKM di Kudus dengan asumsi masing-masing unit usaha memiliki jumlah pekerja antara 3-5 orang sehingga ketika dijumlahkan bisa mencapai puluhan ribu pekerja.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024