Cilacap (Antaranews Jateng) - Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak maupun elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
    
"Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, kami meningkatkan kapasitas hingga maksimum. Alhamdulillah lancar dan stok sampai hari ini untuk premium, solar, dan pertamax masih mencukupi kebutuhan hingga tujuh hari, avtur sekitar 48 hari, serta elpiji sekitar lima hari, sehingga aman untuk Natal dan Tahun Baru," kata General Manager Pertamina RU IV Cilacap Djoko Priyono di Cilacap, Rabu.
    
Ia mengatakan peningkatan kapasitas kilang hingga maksimum itu dilakukan supaya tidak ada impor selama Natal dan Tahun Baru. Selain itu, dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru, kilang tidak diperkenankan "shutdown" untuk perbaikan atau perawatan dan satuan tugas Pertamina akan bertugas hingga tanggal 5 Januari 2019.
    
Disinggung mengenai perkembangan program Refinery Development Master Plan (RDMP), dia mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari Kantor Pusat PT Pertamina (Persero). Kendati demikian, serangkaian persiapan salah satunya yang berkaitan dengan perluasan area kilang terus dilakukan.
    
"Rencananya, sebagian Jalan MT Haryono nanti akan ditutup mulai dari Pintu I Pertamina RU IV Cilacap hingga Kawasan Industri Cilacap, sehingga tidak diperuntukkan untuk jalan umum. Ruas jalan tersebut nantinya akan dibelokkan melalui Jalan Thamrin menuju Jalan Juanda," katanya.
    
Menurut dia, pembayaran untuk penggantian Jalan MT Haryono yang merupakan ruas jalan nasional itu sudah selesai dan saat sekarang tinggal merancang jalan penggantinya.
    
Ia mengatakan pihaknya juga menyiapkan lahan untuk kilang di Kawasan Industri Cilacap (KIC) yang merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Cilacap.
    
"Tanah tersebut sebenarnya tidak masalah namun yang menjadi kendala adalah ganti rugi terhadap beberapa pabrik yang menggunakan lahan KIC," kata Djoko.
    
Dalam hal ini, kata dia, beberapa perusahaan yang menyewa lahan di KIC minta ganti rugi atas sejumlah aset seperti peralatan, mesin, dan sebagainya.  Sementara permasalahan ganti rugi penggunaan lahan KIC tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN).
    
"Kami juga telah menggeser sungai yang ada di belakang kawasan kilang sebagai persiapan perluasan kilang," katanya.
    
Ia mengatakan jika program RDMP berjalan, kilang Pertamina RU IV Cilacap akan makin besar. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024