Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pembangunan infrastruktur merupakan organ penting dalam kelangsungan hidup sebuah daerah karena menjadi salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

"Hal itu disebabkan gerak laju dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Bupati mengatakan hal itu saat membuka Pameran Pembangunan "Gebyar Infrastruktur 2018 Kabupaten Banyumas" yang digelar di Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Sungai Kranji, Purwokerto, 14-16 Desember, dalam rangka Hari Bakti Ke-73 Pekerjaan Umum serta peresmian TESDA Sungai Kranji.

Oleh karena infrastruktur sangat penting, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menetapkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu Misi Kabupaten Banyumas Tahun 2018-2023, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar yang merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan.

Menurut dia, hal itu ditujukan untuk peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat dan pewujudan pembangunan berwawasan lingkungan.

"Wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas ini bisa kita saksikan dalam 'Gebyar Infrastruktur 2018'. Masyarakat bisa menyaksikan apa yang sedang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyumas, dan kegiatan ini juga sebagai pertanggungjawaban publik," katanya.

Lebih lanjut, Bupati mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan proyek agar berjalan baik, tepat waktu, tepat mutu, dan memberi asas manfaat untuk masyarakat luas. 

Kendati pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan, dia mengatakan hal itu harus dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. 

"Hal ini ditandai dengan dibangunnya taman-taman kota untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH), seperti halnya Taman Pangripta Brubahan Kranji serta pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Sungai Kranji untuk menjadikan kawasan Sungai Kranji sebagai 'waterfront city' dalam rangka pengelolaan sumber daya air secara terpadu dan keberlanjutan mulai dari hulu sebagai wilayah konservasi, tengah sebagai wilayah pendayagunaan, hingga hilir sebagai wilayah pengendalian daya rusak air," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan TESDA Sungai Kranji bakal menjadi salah satu ikon baru di Banyumas dan akan terus ditingkatkan untuk edukasi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan "Gebyar Infrastruktur 2018" diikuti tujuh organisasi perangkat daerah dengan menampilkan 13 anjungan, antara lain Balai Pengelola Sumber Daya Air Serayu Citanduy Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Balai Pengelola Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Jawa Tengah, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta, dan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah.

"Pameran ini memamerkan berbagai kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Banyumas, antara lain peningkatan jaringan jalan sebanyak 175 paket, peningkatan kualitas jembatan sebanyak 36 unit, percepatan pembangunan 'underpass' dan 'overpass' tiga unit, peningkatan luas lahan yang teraliri air irigasi sebanyak 44 paket, dan beberapa kegiatan lainnya," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024