Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta menaikkan jumlah ketersediaan uang pada masa akhir tahun, yaitu Natal dan Tahun Baru 2019.
     
"Kenaikannya 12 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Kamis.
     
Pihaknya telah menyiapkan estimasi kebutuhan uang sebesar Rp1,7 triliun dengan porsi terbesar pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. 
     
Ia mengatakan tingginya alokasi kebutuhan pada akhir tahun tersebut karena melihat beberapa faktor, salah satunya libur akhir tahun bertepatan dengan libur sekolah.
     
"Selain itu juga terjadinya peningkatan daya beli masyarakat. Jadi prediksi kami kebutuhan uang juga akan lebih besar jika dibandingkan pada hari normal," katanya.
     
Terkait dengan hal itu, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh industri perbankan untuk menyiapkan pelayanan secara prima, salah satunya mengenai kebutuhan uang di ATM.
     
Pihaknya juga memperluas program "smart market" serta menjaga kualitas uang yang beredar pada "soil level" yang baik agar kebutuhan uang di kalangan masyarakat dalam nominal yang cukup.
     
"Selain itu, kami juga memastikan jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar," katanya.
     
Pihaknya juga akan memperluas program elektronifikasi pembayaran di berbagai area.
     
"Salah satunya bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan pemerintah daerah," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024