Semarang (Antaranews Jateng) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara yang ditujukan untuk pembiayaan infrastruktur pada 2019 mencapai sekitar Rp400 triliun.
Angka tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Seminar "Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019" di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Besaran APBN 2019, kata dia, mencapai Rp2.461 triliun untuk dibelanjakan. "Jumlah sebesar itu untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, lanjut dia, mencapai sekitar Rp400 triliun, sektor kesehatan sekitar Rp120 triliun, serta pendidikan sekitar Rp500 triliun.
Ia juga mengungkapkan alokasi dana transfer dari APBN ke daerah yang besarnya m3ncapai Rp826 triliun.
"Ini dana yang ditransfer langsung ke rekening daerah, bisa berupa dana bagi hasil, DAU, atau DAK," katanya.
Sri Mulyani menambahkan memasuki 2019, Indonesia akan memasuki APBN yang sehat dan momentum ekonomi yang terjaga.
Menurut dia, APBN 2018 mengalami defisit anggaran terbaik dalam lima tahun terakhir.
Defisit APBN, lanjut dia, mencapai 1,9 persen, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,2 persen.
"Sampai akhir Desember diharapkan tetap terjaga, bahkan kalau bisa lebih baik lagi," katanya.
Angka tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Seminar "Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019" di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Besaran APBN 2019, kata dia, mencapai Rp2.461 triliun untuk dibelanjakan. "Jumlah sebesar itu untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, lanjut dia, mencapai sekitar Rp400 triliun, sektor kesehatan sekitar Rp120 triliun, serta pendidikan sekitar Rp500 triliun.
Ia juga mengungkapkan alokasi dana transfer dari APBN ke daerah yang besarnya m3ncapai Rp826 triliun.
"Ini dana yang ditransfer langsung ke rekening daerah, bisa berupa dana bagi hasil, DAU, atau DAK," katanya.
Sri Mulyani menambahkan memasuki 2019, Indonesia akan memasuki APBN yang sehat dan momentum ekonomi yang terjaga.
Menurut dia, APBN 2018 mengalami defisit anggaran terbaik dalam lima tahun terakhir.
Defisit APBN, lanjut dia, mencapai 1,9 persen, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,2 persen.
"Sampai akhir Desember diharapkan tetap terjaga, bahkan kalau bisa lebih baik lagi," katanya.