Semarang (Antaranews Jateng) - Dapur umum didirikan di Kantor Kecamatan Genuk, Semarang, untuk menyediakan nasi bungkus bagi warga yang terdampak banjir.
 
"Hampir seluruh wilayah di Kecamatan Genuk terdampak banjir. Justru banjir pada hari ini tambah parah," kata Kepala Kecamatan Genuk Ali Muchtar di Semarang, Rabu.

Hal itu diungkapkannya di sela memantau kegiatan di dapur umum yang didirikan untuk membantu mencukupi kebutuhan logistik bagi warga selama beberapa hari ke depan.

Ia memperkirakan banjir yang menggenangi wilayah tersebut baru akan surut dalam 2-3 hari ke depan sehingga diputuskan mendirikan dapur umum untuk membantu warganya.

"Karena air dari selatan ini kan menumpuk semua di Genuk. Keluarnya di Sungai Sringin pakai pompa, tetapi tidak bisa maksimal. Makanya, kami putuskan membuka dapur umum," katanya.

Apalagi, kata dia, bantuan logistik juga berdatangan dari berbagai pihak, seperti Dinas Ketahanan Pangan berupa beras lima kuintal, Dinas Sosial, dan beberapa pihak lainnya.

"Alhamdulillah, dengan modal nekat karena kemarin diberi bantuan 5 kuintal beras sama DKP. Tadi, swadaya cari ubarampe lainnya, kemudian ada bantuan lagi dari PMI," katanya.

Dengan bantuan logistik yang diberikan, kata dia, pihaknya bisa memasak sekitar 1.100 nasi bungkus yang dibagikan kepada warganya yang rumahnya terdampak banjir.

 "Besok (6/12) pagi, dapur umum ini kami kembangkan. Di kelurahan-kelurahan yang agak jauh dari sini, seperti Trimulyo dan Muktiharjo Lor saya minya untuk membuka (dapur umum, red.) sendiri," katanya.

Nantinya, kata Ali, dari kecamatan yang akan mendistribusikan untuk kebutuhan logistiknya, mulai beras, mi instan, minyak goreng, telur, hingga kecap ke dapur-dapur umum kelurahan itu.

 Sementara itu, Kepala Kelurahan Genuksari Sutrisno mengakui daerahnya terdampak banjir cukup parah sehingga kegiatan dapur umumnya bergabung dengan pihak kecamatan.

"Di sini semuanya ikut, dari kecamatan, kelurahan, warga, ibu-ibu PKK. Ini yang masak nasi bungkus, kemudian kami distribusikan. Mungkin sampai 2-3 hari ke depan, lihat kondisi," katanya.

Banjir masih menggenangi sejumlah permukiman di Semarang, seperti di Kecamatan Genuk, setelah hujan deras mengguyur pada Senin (3/12) lalu dengan ketinggian bervariasi.

Seperti di Kelurahan Trimulyo yang terdampak cukup parah, banjir menggenangi permukiman warga dengan ketinggian mulai mata kaki hingga menyamai lutut orang dewasa. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024