Jepara (Antaranews Jateng) - Anggota Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto menyatakan masyarakat perlu diberi dukungan untuk melakukan penelitian berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi guna menciptakan bangsa yang inovatif.

"Harapannya, aktivitas penelitian tidak hanya didominasi kalangan perguruan tinggi atau instansi pemerintah, melainkan masyarakat secara individu maupun kelompok serta pelaku usaha swasta juga terdorong melakukan penelitian di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya saat menghadiri Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan tema Pemanfaatan dan Penerapan Iptek untuk Masyarakat di Hotel Elim Jepara, Jumat.

Acara yang juga dihadiri Wakil Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)  Bambang Subiyanto itu diselenggarakan oleh LIPI bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI.

Menurut dia bangsa Indonesia perlu meniru Negara Korea Selatan yang memiliki jumlah peneliti cukup banyak karena memberikan kesempatan masyarakatnya dari berbagai kalangan melakukan penelitian sehingga tidak ada dominasi dari kalangan tertentu saja.

Bahkan, lanjut dia, masyarakat kelas bawah yang memiliki kegiatan penelitian dan dianggap layak bakal didanai pemerintah hingga penelitian selesai dilakukan.

Agar di Tanah Air bisa meniru seperti Korea Selatan, katanya, pemerintah perlu melakukan sejumlah upaya, salah satunya membentuk badan khusus yang menangani bidang penelitian di berbagai bidang ilmu dan teknologi.

"Harapannya tidak ada lagi tumpang tindih penelitian, seperti LIPI melakukan penelitian di bidang pertanian, sedangkan Kementerian Pertanian serta instansi lainnya juga melakukan kegiatan yang sama," ujarnya.

Ketika hasilnya juga hampir sama, kata politikus dari PDI Perjuangan itu, tentunya tidak efektif.

Dengan terbentuknya badan khusus, dia berharap, mereka nantinya juga bisa mendorong masyarakat secara individu atau kelompok melakukan penelitian sesuai bidang keahliannya.

"Bisa saja nelayan yang biasa menangkap rajungan di laut memiliki ide dan gagasan melakukan budidaya agar tidak bergantung dari laut, kemudian melakukan serangkaian uji coba," ujarnya.

Setidaknya, lanjut dia, ketika penelitian di berbagai bidang ilmu makin membudaya dan menjadi kebiasaan masyarakat, jumlah peneliti semakin banyak sehingga negara makin maju karena masyarakatnya semakin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 

"Nantinya, tidak perlu lagi meminta bantuan luar negeri karena kehormatan negara harus dijaga," ujarnya.

Peneliti masuk desa
Wakil Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto mengungkapkan LIPI memiliki program peneliti masuk desa.

Program tersebut, kata dia, untuk memberikan pengalaman tersendiri bagi para peneliti untuk mengetahui kondisi langsung desa yang menjadi proyek percontohan agar muncul ide dan inovasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan terjadi.

Nantinya, kata dia, ada dua tim yang diterjunkan, yakni tim sosial dan tim alam.

Untuk tim sosial, bertugas mengetahui kondisi sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat setempat guna mengetahui keinginan masyarakat dan membutuhkan teknologi apa yang dibutuhkan.

Sementara tim kedua, akan diterjunkan guna mengetahui potensi sumber daya alam di desa setempat.

"Nantinya bisa digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi," ujarnya. 

Dua tim yang diterjunkan akan kembali ke LIPI untuk memastikan apakah teknologi yang dibutuhkan masyarakat tersedia atau belum. 
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024