Temanggung, 29/11 (Antara) - Harga beras di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam beberapa pekan terakhir naik sekitar Rp400 hingga Rp500 per kilogram karena pasokan terbatas.

Pedagang beras di kawasan Rolikuran, Ariyati, di Temanggung, Kamis, mengatakan dalam dua pekan terakhir harga beras rata-rata naik Rp400 hingga Rp500 per kilogram.

Ia menyebutkan harga beras medium saat ini, antara 8.700 hingga Rp9.400 per kilogram dan harga beras premium Rp10.500 hingga Rp11.500 per kilogram.

Ia menuturkan kenaikan harga beras tersebut karena saat ini hampir tidak ada panen, rata-rata petani lagi memasuki masa tanam.

Selain itu, katanya memasuki musim hujan ini proses pengeringan gabah juga mengalami kendala sehingga membutuhkan tambahan biaya.

"Kalau biasanya proses pengeringan gabah dua hari selesai, kini bisa sampai lima hari, hal ini tentu menambah biaya produksi," katanya.

Ia menyampaikan kini mendapat pasokan beras dari luar daerah seperti Sragen dan Purworejo, sedangkan dari lokal Temanggung pasokan sangat minim.

Pedagang yang lain Khotimah menuturkan kondisi cuaca saat ini sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga beras.

"Memasuki awal musim hujan seperti ini biasanya harga beras naik, selain barang sulit, ongkos produksi sekarang juga naik," katanya.

Ia menuturkan harga beras hingga akhir tahun kemungkinan bertahan tinggi, bahkan kemungkinan bisa naik lagi.

"Biasanya kondisi seperti saat ini bertahan hingga nanti memasuki panen raya di awal tahun," katanya.

Petani warga Bulu Temanggung Sulistyo mengatakan saat ini petani tengah memasuki masa tanam padi, setelah sebelumnya dirinya membudidayakan tembakau.

"Jeda antara masa panen tembakau dengan awal tanam padi cukup lama karena hujannya agak mundur," katanya.

Ia mengatakan gabah di tingkat petani sebagian besar sudah terjual saat harga beras naik ini.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024