Semarang (Antaranews Jateng) - Kelompok Tani Padi Organik Al-Barokah, Susukan Kabupaten Semarang, yang merupakan binaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan di bidang ketahanan pangan dari Bank Indonesia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Semarang, Selasa, penyerahan penghargaan oleh Bank Indonesia kepada Kelompok Tani Padi Organik Al-Barokah tersebut berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sejumlah menteri kabinet kerja dan seluruh Gubernur di Indonesia, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku bangga karena ada perwakilan dari Jawa Tengah yang mendapat penghargaan tersebut.
"BI memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh, tidak hanya dari dunia perbankan, namun juga yang memiliki semangat usaha. Dan ternyata dari Jateng ada satu, yakni Kelompok Tani Al-Barokah dari Susukan binaan Pemprov Jateng. Ini sangat membanggakan," katanya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, apa yang dilakukan oleh Kelompok Tani Al-Barokah merupakan revolusi besar dari berbagai bidang karena pertanian terjaga karena organik, tidak tergantung pada pupuk kimia, dan kualitas beras yang dihasilkan juga bagus serta bernilai tinggi.
"Yang menarik, ini terus tumbuh tiap tahun dan luasannya terus bertambah. Ini sangat inspiratif makanya mendapat penghargaan," ujarnya.
Ganjar sendiri mengatakan sudah beberapa kali menengok sistem kerja Kelompok Tani Al-Barokah tersebut dan berharap apa yang diraih ini menjadi penyemangat untuk berbuat lebih baik.
"Saya meminta kepada Kelompok Tani Al-Barokah agar tolong tetanggamu, temanmu dan kelompok tani lainnya ditulari ilmu dan pengalaman agar pertanian Jawa Tengah semakin maju dan berkembang," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Al-Barokah Mustofa mengaku senang dengan penghargaan yang diberikan oleh BI tersebut.
Menurut dia, penghargaan itu akan semakin menambah motivasi dan semangat anggota kelompok tani.
"Senang sekali, jerih payah teman-teman petani mendapatkan hasil maksimal. Apa yang kami lakukan sejak tahun 1998 tidak sia-sia dan sekarang mendapat penghargaan ini," ujarnya.
Mustofa menerangkan, Kelompok Tani Al-Barokah merupakan kelompok tani yang fokus pada pengembangan padi organik dan memiliki anggota 872 petani dengan luasan lahan mencapai 200 hektare.
"Kedepan, kami akan terus menambah luasan lahan dan merangkul lebih banyak teman-teman petani lainnya agar fokus pada pertanian organik. Tentu kualitas produk juga akan semakin kami tingkatkan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, hasil pertanian organik saat ini banyak dilirik oleh para konsumen, apalagi dengan menekuni pertanian organik, maka kesejahteraan petani akan semakin meningkat.
"Sekarang saja anggota kami banyak yang sejahtera karena hasil pertanian organik ini. Sebagai perbandingan, beras biasa mungkin hanya dihargai paling mahal Rp9.000 per kilogram, namun beras organik bisa dihargai Rp15 ribu perkilogram," katanya.***4***
Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Semarang, Selasa, penyerahan penghargaan oleh Bank Indonesia kepada Kelompok Tani Padi Organik Al-Barokah tersebut berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sejumlah menteri kabinet kerja dan seluruh Gubernur di Indonesia, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku bangga karena ada perwakilan dari Jawa Tengah yang mendapat penghargaan tersebut.
"BI memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh, tidak hanya dari dunia perbankan, namun juga yang memiliki semangat usaha. Dan ternyata dari Jateng ada satu, yakni Kelompok Tani Al-Barokah dari Susukan binaan Pemprov Jateng. Ini sangat membanggakan," katanya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, apa yang dilakukan oleh Kelompok Tani Al-Barokah merupakan revolusi besar dari berbagai bidang karena pertanian terjaga karena organik, tidak tergantung pada pupuk kimia, dan kualitas beras yang dihasilkan juga bagus serta bernilai tinggi.
"Yang menarik, ini terus tumbuh tiap tahun dan luasannya terus bertambah. Ini sangat inspiratif makanya mendapat penghargaan," ujarnya.
Ganjar sendiri mengatakan sudah beberapa kali menengok sistem kerja Kelompok Tani Al-Barokah tersebut dan berharap apa yang diraih ini menjadi penyemangat untuk berbuat lebih baik.
"Saya meminta kepada Kelompok Tani Al-Barokah agar tolong tetanggamu, temanmu dan kelompok tani lainnya ditulari ilmu dan pengalaman agar pertanian Jawa Tengah semakin maju dan berkembang," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Al-Barokah Mustofa mengaku senang dengan penghargaan yang diberikan oleh BI tersebut.
Menurut dia, penghargaan itu akan semakin menambah motivasi dan semangat anggota kelompok tani.
"Senang sekali, jerih payah teman-teman petani mendapatkan hasil maksimal. Apa yang kami lakukan sejak tahun 1998 tidak sia-sia dan sekarang mendapat penghargaan ini," ujarnya.
Mustofa menerangkan, Kelompok Tani Al-Barokah merupakan kelompok tani yang fokus pada pengembangan padi organik dan memiliki anggota 872 petani dengan luasan lahan mencapai 200 hektare.
"Kedepan, kami akan terus menambah luasan lahan dan merangkul lebih banyak teman-teman petani lainnya agar fokus pada pertanian organik. Tentu kualitas produk juga akan semakin kami tingkatkan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, hasil pertanian organik saat ini banyak dilirik oleh para konsumen, apalagi dengan menekuni pertanian organik, maka kesejahteraan petani akan semakin meningkat.
"Sekarang saja anggota kami banyak yang sejahtera karena hasil pertanian organik ini. Sebagai perbandingan, beras biasa mungkin hanya dihargai paling mahal Rp9.000 per kilogram, namun beras organik bisa dihargai Rp15 ribu perkilogram," katanya.***4***