Demak (Antaranews Jateng) - Masyarakat di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, didorong mengolah bawang merah menjadi bawang goreng untuk meningkatkan kesejahteraan petani setempat, kata Anggota Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto. 

"Selama ini petani bawang merah sering mengeluh karena harga jual di pasaran sering tidak stabil sehingga ketika harganya rendah petani rugi," ujarnya saat menghadiri Diseminasi Teknologi Penerapan Teknologi Pasca Panen Bawang Merah untuk Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian yang digelar di Balai Desa Rejosari, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Minggu.

Pada kegiatan tersebut hadir pula perwakilan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia , Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, akademisi Unnes Semarang dan puluhan petani bawang merah di wilayah setempat.

Untuk meningkatkan nilai jual bawang merah, kata dia, sudah ada solusinya, yakni diolah menjadi bawang goreng kemasan.

Guna meningkatkan nilai tambah komoditas bawang merah yang dihasilkan petani di Demak, maka diciptakanlah teknologi pascapanen.

 "Setelah mengetahui bahwa Kabupaten Demak juga menjadi penghasil bawang merah, kami mendorong Kemenristekdikti memberdayakan petani bawang merah dengan sentuhan teknologi pascapanen," ujarnya. 

Nantinya, lanjut dia, petani tidak hanya menjual secara langsung hasil panennya, melainkan bisa diolah menjadi produk lain yang bisa memberi nilai tambah, seperti diolah menjadi bawang merah goreng.

Teknologi pascapanen yang dihasilkan, yakni dalam bentuk alat mengiris bawang merah serta penggoreng.

"Kami optimistis ketika usaha tersebut berjalan dengan baik, maka petani bawang merah di Kabupaten Demak akan semakin sejahtera karena tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga jual bawang merah di pasaran," ujarnya.
     
Sentra produksi bawang merah di Kecamatan Mijen tersebar di Desa Ngegot dan Rejosari, sedangkan luaan di Kecamatan Mijen mencapai 1.400 hektare.

"Kami berharap petani tidak hanya dibantu penerapan teknologi pascapanen, melainkan dibantu pemasaran produk olahan bawang merah," ujarnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024